Ruslan mengatakan, saat ini, progres pembangunan trotoar sudah mencapai 85-95 persen. Namun, pekerjaan ini diakui cukup rumit dibandingkan dengan pembangunan jalan biasa.
Salah satu tantangannya adalah keberadaan kabel listrik, pipa air, serta padatnya lalu lintas di sekitar lokasi pembangunan.
"Trotoar bukan seperti jalan biasa yang hanya membutuhkan aspal. Kami harus menggali untuk membuat drainase guna mengalirkan air dari jalan dan pemukiman. Hal ini memerlukan alat berat dan sangat berhati-hati karena berdekatan dengan ruko, mobilitas warga serta rumah warga," ungkap Ruslan.
BACA JUGA:APJI Siap Mendukung Program Makanan Bergizi Gratis
BACA JUGA:Illegal Drilling di Desa Tanjung Dalam : Pemprov Sumsel Siapkan Langkah Tegas !
Proyek sepanjang 400 meter itu memiliki waktu pengerjannya sekitar tiga bulan untuk benar-benar rampung.
"Trotoar ini berada di depan ruko dan kawasan padat aktivitas masyarakat. Ada juga instalasi milik Telkom dan PDAM yang harus dipindahkan terlebih dahulu. Jadi, kami harus berhati-hati agar tidak mengganggu aktivitas publik," tambahnya.
Ruslan optimis, meski ada keterlambatan, pembangunan trotoar ini akan selesai dengan hasil yang diharapkan.
BACA JUGA:Hindari Penyalahgunaan Senpi : Polres Prabumulih Lakukan Pemeriksaan Berkala !
BACA JUGA:Pastikan Penggunaan Senpi Sesuai Prosedur
"Kami pastikan pekerjaan ini selesai sesuai target, karena materialnya sudah ada dan trotoar ini penting untuk mendukung mobilitas masyarakat dan memperbaiki sistem drainase di wilayah Ogan Ilir," pungkasnya.***