Hal ini meningkatkan permintaan terhadap mata uang asing, terutama dolar AS, yang memberikan tekanan tambahan pada rupiah.
Meski demikian, fundamental ekonomi Indonesia tetap solid.
Cadangan devisa yang masih berada pada level aman serta surplus neraca perdagangan memberikan dukungan pada stabilitas nilai tukar dalam jangka menengah.
BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 25 Oktober 2024 : Melemah 31 Poin Menjadi Rp15.584 per Dolar AS
BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 23 Oktober 2024 : Melemah 38 Poin Menjadi Rp15.605 per Dolar AS
Bank Indonesia (BI) terus memantau pergerakan nilai tukar rupiah dan siap mengambil langkah-langkah stabilisasi jika diperlukan.
Dalam beberapa bulan terakhir, BI telah aktif melakukan intervensi di pasar valuta asing untuk menjaga volatilitas nilai tukar agar tidak terlalu tajam.
"Kami memastikan pasar tetap likuid dan terjaga stabilitasnya," ujar Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia dalam sebuah pernyataan.
Meski mengalami pelemahan tipis, analis memperkirakan nilai tukar rupiah akan tetap stabil dalam beberapa hari ke depan.
Dukungan dari aliran masuk investasi asing, terutama di pasar obligasi pemerintah, menjadi salah satu penopang utama bagi rupiah.
Selain itu, data ekonomi domestik yang kuat, seperti pertumbuhan ekonomi yang solid dan inflasi yang terkendali, memberikan harapan bagi penguatan nilai tukar rupiah dalam jangka panjang.
Namun, para pelaku pasar tetap disarankan untuk mewaspadai faktor eksternal, terutama pernyataan kebijakan terbaru dari The Fed, yang dapat mempengaruhi pergerakan dolar AS.
Pergerakan nilai tukar rupiah pada Rabu pagi yang turun tipis menunjukkan dampak kombinasi dari faktor eksternal dan domestik.
Meskipun tekanan terhadap rupiah masih ada, fundamental ekonomi yang kuat dan dukungan dari Bank Indonesia memberikan optimisme bahwa nilai tukar dapat kembali stabil dalam waktu dekat.
Para pelaku pasar diharapkan terus memantau perkembangan pasar keuangan global dan domestik untuk mengambil langkah strategis dalam menghadapi dinamika nilai tukar yang fluktuatif.