Proyek ini diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan masyarakat, khususnya di wilayah sekitar Cilacap.
Langkah KPI dalam mengembangkan kilang hijau ini sejalan dengan komitmen Indonesia terhadap transisi energi bersih.
Sebagai salah satu negara penghasil minyak sawit terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi besar dalam mengembangkan bahan bakar hijau berbasis minyak nabati.
Proyek ini juga menjadi bagian dari upaya mencapai target pengurangan emisi nasional sesuai dengan Perjanjian Paris (Paris Agreement).
Dengan mengintegrasikan teknologi terbaru dan pendekatan keberlanjutan, KPI berharap dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals atau SDGs).
Kilang hijau di Cilacap menjadi bukti nyata bahwa transisi energi bersih bukanlah sekadar wacana, melainkan langkah konkret yang dapat diwujudkan melalui kerja sama dan inovasi.
Dengan target produksi sebesar 300 ribu kiloliter per tahun, proyek ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan energi domestik sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin dalam pengembangan energi terbarukan di kawasan Asia Tenggara.
“Mari kita bersama-sama wujudkan masa depan yang lebih baik untuk bangsa dan negara melalui proyek ini. Dengan dukungan semua pihak, kami optimis proyek ini akan membawa perubahan positif bagi Indonesia dan dunia,” tutup Taufik.
Melalui pengembangan proyek Green Refinery, Pertamina tidak hanya menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan, tetapi juga membuka peluang baru bagi industri energi hijau di Indonesia.
Proyek ini menjadi langkah awal menuju masa depan yang lebih bersih, berkelanjutan, dan berdaya saing di kancah global.