KORANPALPOS.COM- Pertandingan antara Timnas Indonesia dan Vietnam pada laga ketiga Grup B Piala AFF 2024 di Stadion Viet Tri, Minggu (15/12) malam WIB, menyisakan kisah heroik dari Garuda Muda.
Meski harus menerima kekalahan 1-0, para pemain muda Indonesia berhasil menunjukkan perlawanan sengit kepada salah satu tim terkuat di Asia Tenggara, Vietnam, yang turun dengan kekuatan penuh.
Pelatih Shin Tae-yong memaklumi kekalahan tersebut, mengingat perbedaan kualitas antara skuad muda Indonesia dan pasukan senior Vietnam. “Ada jurang antara kedua tim.
Tetapi para pemain muda sudah memberikan yang terbaik,” ujar pelatih asal Korea Selatan itu dalam konferensi pers setelah pertandingan.
BACA JUGA:Lolos Semifinal atau Pulang? Lawan Filipina Jadi Penentu!
BACA JUGA:Indonesia Telan Kekalahan Pertama : Takluk 0-1 dari Vietnam !
Perlawanan Sengit Hingga Menit ke-77
Menghadapi Vietnam yang mendominasi penguasaan bola, Shin Tae-yong memilih strategi bertahan sambil mengandalkan serangan balik cepat.Taktik ini terbukti efektif, karena Vietnam kesulitan menembus pertahanan Indonesia selama 77 menit pertama.
Penjaga gawang Cahya Supriadi menjadi salah satu bintang di laga tersebut. Penampilan gemilangnya dengan beberapa penyelamatan krusial sukses menjaga gawang Indonesia dari kebobolan lebih awal.
Di lini belakang, para pemain seperti Asnawi Mangkualam dan Muhammad Ferarri bekerja keras menghadang serangan Vietnam yang dipimpin Nguyen Quan Hai, salah satu pemain andalan The Golden Star.
Namun, intensitas serangan Vietnam akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-77. Sepakan keras Nguyen Quan Hai dari luar kotak penalti tak mampu dihalau Cahya Supriadi. Gol tersebut menjadi satu-satunya yang tercipta di laga ini, sekaligus memastikan kemenangan Vietnam.
BACA JUGA: Laos dan Filipina Bermain Imbang 1-1 di Grup B Piala AFF 2024
Debut Tiga Pemain Muda di Level Senior
Salah satu hal menarik dari laga ini adalah keputusan Shin Tae-yong untuk memberikan debut kepada tiga pemain muda di level senior, yakni Ahmad Maulana, Rivaldo Pakpahan, dan Alfredo Tata. Meski baru pertama kali bermain di turnamen besar, ketiganya menunjukkan keberanian dan semangat juang yang tinggi.