Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyatakan terus memantau pergerakan harga pangan secara real-time melalui Panel Harga.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menegaskan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan stabilitas harga dan pasokan pangan, terutama menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
“Kami terus melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah, asosiasi petani, dan pelaku usaha untuk memastikan tidak ada kendala distribusi. Selain itu, intervensi pasar melalui operasi pasar dan distribusi langsung akan dilakukan jika diperlukan,” ujar Arief.
Bapanas mengimbau masyarakat untuk tetap bijak dalam berbelanja dan tidak melakukan pembelian dalam jumlah besar yang dapat memengaruhi stabilitas harga di pasar.
Selain itu, pemerintah juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan program stabilisasi harga seperti SPHP Bulog yang menyediakan beras dengan harga lebih terjangkau.
Melihat tren fluktuasi harga pangan, para ekonom memperkirakan bahwa harga komoditas tertentu seperti cabai, gula, dan daging ayam berpotensi meningkat lebih lanjut menjelang puncak liburan.
Namun, dengan langkah-langkah mitigasi yang telah direncanakan oleh pemerintah, kenaikan harga diharapkan dapat ditekan sehingga tidak memberatkan konsumen.
Pemerintah juga diharapkan terus meningkatkan efisiensi distribusi dan menjaga kelancaran pasokan di pasar.
Dukungan terhadap petani dan peternak lokal melalui subsidi dan pelatihan juga menjadi salah satu langkah penting untuk menciptakan kestabilan harga pangan dalam jangka panjang.
Fluktuasi harga pangan yang terjadi pada Kamis (12/12) mencerminkan dinamika pasar yang dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Meski terdapat kenaikan pada beberapa komoditas, upaya stabilisasi yang dilakukan pemerintah memberikan harapan bahwa harga pangan dapat tetap terkendali.
Konsumen diimbau untuk bijak dalam berbelanja dan memanfaatkan program-program yang disediakan oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan dengan harga terjangkau.