Ambil sejumput adonan, pipihkan, dan isi dengan unti kelapa, lalu bentuk bulat.
Bungkus adonan dengan daun pisang dan kukus selama 15–20 menit hingga matang.
Popularitas dan Variasi Kue Bugis Labu
Kue bugis labu semakin populer, terutama di acara-acara seperti arisan, pernikahan, atau perayaan adat.
Selain itu, varian ini juga menjadi salah satu pilihan favorit untuk hidangan berbuka puasa karena rasanya yang manis dan mengenyangkan.
Beberapa inovasi lain yang muncul dari kue bugis labu adalah penambahan pewarna alami dari bahan seperti daun pandan atau bunga telang, menciptakan kombinasi warna yang menarik.
Selain itu, beberapa pembuat kue juga mulai memasarkan kue bugis labu dalam bentuk frozen, memudahkan konsumen untuk menikmati kapan saja.
Dengan popularitasnya yang semakin meningkat, kue bugis labu memiliki potensi besar sebagai peluang bisnis.
Permintaan terhadap camilan tradisional yang dikemas secara modern terus bertambah, terutama di pasar online.
Pelaku usaha dapat memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce untuk memasarkan produk ini, baik dalam bentuk matang maupun frozen.
Selain itu, kue bugis labu juga dapat dikembangkan lebih lanjut dengan sentuhan kreatif, seperti menambahkan varian isian modern, misalnya cokelat, keju, atau kacang hijau.
Langkah ini dapat menarik minat konsumen dari berbagai kalangan, terutama generasi muda yang gemar mencoba hal baru.
Kue bugis labu adalah contoh nyata bagaimana tradisi kuliner Indonesia dapat terus lestari melalui inovasi.
Dengan mempertahankan elemen tradisional seperti penggunaan daun pisang dan unti kelapa, serta menambahkan bahan modern seperti labu kuning, kue ini berhasil menjembatani generasi lama dan baru.
Melestarikan kuliner tradisional tidak hanya tentang mempertahankan resep, tetapi juga memberikan ruang bagi kreasi baru yang tetap menghormati akar budaya.
Dalam hal ini, kue bugis labu berhasil membuktikan bahwa tradisi dan inovasi dapat berjalan beriringan, menciptakan harmoni dalam setiap gigitan.