Cuaca berawan ini menandakan potensi hujan bisa terjadi sewaktu-waktu, meski dengan intensitas yang lebih rendah.
Pramudhian mengimbau masyarakat untuk terus memantau perkembangan informasi cuaca terkini yang diperbarui secara rutin oleh BMKG setiap tiga jam.
Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai platform digital, seperti:
Aplikasi Info BMKG yang tersedia di App Store maupun Play Store.
Situs resmi BMKG di alamat www.bmkg.go.id.
Media sosial resmi BMKG, seperti Instagram dan Twitter di akun @info.bmkg.
"Memantau informasi terkini sangat penting, terutama bagi masyarakat yang berada di daerah rawan bencana akibat cuaca ekstrem," jelas Pramudhian.
Cuaca hujan yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia ini terjadi akibat fenomena atmosfer yang aktif di beberapa daerah.
Kondisi tersebut dipengaruhi oleh adanya Madden Julian Oscillation (MJO), yakni pola gelombang atmosfer yang meningkatkan curah hujan di wilayah tropis.
Selain itu, sirkulasi siklonik di sejumlah wilayah Indonesia juga turut memperkuat pembentukan awan hujan.
BMKG mengingatkan masyarakat, khususnya di daerah dengan prediksi hujan lebat, untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko-risiko berikut:
Banjir: Khususnya di daerah perkotaan atau kawasan cekungan.
Longsor: Di wilayah berbukit atau pegunungan yang rawan pergerakan tanah.
Pohon Tumbang: Di jalan raya atau kawasan yang banyak pepohonan besar.
Kilatan Petir dan Angin Kencang: Yang dapat menyebabkan kerusakan fisik dan mengancam keselamatan jiwa.
Tips Menghadapi Cuaca Hujan