Kakang Rudianto adalah pilar pertahanan Persib Bandung dengan sembilan penampilan impresif sejauh ini.
Hokky Caraka, striker tajam milik PSS Sleman, tampil dalam 11 laga dan mencatatkan tiga gol serta satu assist.
Kadek Arel sudah bermain delapan kali bersama Bali United dan menunjukkan ketenangan sebagai bek muda.
Konsistensi mereka di level klub menunjukkan bahwa meski tergolong "hijau," para pemain ini memiliki pengalaman kompetitif yang cukup untuk menghadapi lawan-lawan berat di Piala AFF.
BACA JUGA:Madrid Bayangi Barca di Puncak Klasemen
BACA JUGA:Liverpool Lanjutkan Tren Buruk City
Potensi Kejutan di Piala AFF
Mengirim skuad muda bisa menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, minimnya pengalaman di ajang sebesar Piala AFF bisa menjadi hambatan. Namun, di sisi lain, antusiasme dan kepercayaan diri khas anak muda bisa menjadi senjata rahasia.
Keberhasilan tim ini akan sangat bergantung pada strategi Shin Tae-yong. Pelatih asal Korea Selatan itu dikenal mampu memanfaatkan potensi pemain muda dengan baik.
Dengan pendekatan taktikal yang cermat, Indonesia bisa mengejutkan lawan-lawannya yang cenderung lebih mengandalkan pemain senior.
Grup A sendiri bukanlah grup yang mudah. Selain Myanmar, Indonesia akan bersaing dengan tim-tim kuat seperti Thailand dan Malaysia, serta Singapura dan Timor Leste.
BACA JUGA:Kutukan Juara Piala AFF: Timnas Indonesia Siap Pecahkan di 2024?
BACA JUGA:Ronaldo Kwateh Kembali Berjuang di Timnas Indonesia untuk ASEAN Championship 2024
Namun, jika skuad muda ini mampu menampilkan performa solid, peluang untuk melaju ke semifinal tetap terbuka lebar.
Tantangan dan Harapan
Piala AFF 2024 bukan hanya soal mematahkan kutukan juara bagi Indonesia. Turnamen ini juga menjadi ajang pembuktian bahwa regenerasi pemain di level timnas berjalan baik. Kesempatan bermain di turnamen besar seperti ini akan menjadi pengalaman tak ternilai bagi para pemain muda.