Hasil panen Ubi Cilembu tidak hanya dijual di pasar tradisional, tetapi juga sudah mulai merambah ke pasar modern, seperti supermarket dan toko online.
BACA JUGA:Tilutuan: Bubur Sehat yang Menyatukan Tradisi dan Keharmonisan Rasa di Sulawesi Utara!
BACA JUGA:Kue Petulo Roll : Keunikan Kue Tradisional yang Kian Digemari
Bahkan, Ubi Cilembu telah diekspor ke beberapa negara seperti Jepang, Korea Selatan, hingga negara-negara di Eropa.
Ubi Cilembu memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian lokal di Sumedang.
Banyak petani yang menggantungkan hidup dari budidaya ubi ini, sementara pelaku UMKM memanfaatkan Ubi Cilembu untuk menciptakan berbagai olahan kreatif seperti keripik ubi, bolu ubi, hingga es krim berbahan dasar ubi.
Selain itu, potensi pariwisata desa juga meningkat karena banyak wisatawan yang datang untuk melihat langsung proses penanaman dan pengolahan Ubi Cilembu.
Pemerintah daerah bahkan telah menjadikan Desa Cilembu sebagai destinasi wisata agrikultur.
Wisatawan dapat belajar tentang teknik budidaya tradisional, menikmati suasana pedesaan, dan mencicipi berbagai olahan Ubi Cilembu.
Meski memiliki banyak potensi, Ubi Cilembu menghadapi beberapa tantangan, seperti persaingan pasar dengan produk ubi dari daerah lain, fluktuasi harga, dan ancaman perubahan iklim yang memengaruhi hasil panen.
Petani juga memerlukan dukungan dalam hal teknologi pertanian untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk.
Selain itu, perlindungan hak paten geografis juga menjadi perhatian penting.
Sebagai produk khas Desa Cilembu, penting untuk memastikan Ubi Cilembu tidak disalahgunakan oleh pihak lain yang menjual produk serupa tanpa menjaga kualitasnya.
Untuk mempertahankan popularitas dan meningkatkan nilai jual, inovasi terus dilakukan oleh para pelaku usaha.
Beberapa restoran dan kafe modern telah mengadopsi Ubi Cilembu sebagai bahan utama dalam menu mereka.
Misalnya, ada menu unik seperti latte Ubi Cilembu, donat ubi, hingga pasta dengan saus berbahan dasar ubi ini.