KORANPALPOS.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi potensi cuaca ekstrem. Fenomena ini berisiko menimbulkan berbagai bencana alam seperti banjir, tanah longsor, hingga angin puting beliung.
Manager Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD OKU, Gunalfi, menyampaikan bahwa Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis potensi hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayah di Sumatera Selatan. Wilayah yang berisiko mencakup Kota Palembang, Kabupaten OKU, Muara Enim, Lahat, Musi Banyuasin, Banyuasin, dan OKU Selatan.
"Hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang diprediksi terjadi pada sore hingga malam hari. Masyarakat harus lebih waspada terhadap kondisi ini," kata Gunalfi, Senin (25/11).
Ia menjelaskan bahwa cuaca ekstrem ini dipicu oleh pendinginan suhu permukaan air laut di Samudra Pasifik ekuator yang meningkatkan potensi terjadinya fenomena La Niña. Akibatnya, intensitas hujan di berbagai daerah meningkat drastis, terutama di wilayah-wilayah yang rawan bencana.
BACA JUGA:Polres Prabumulih Gelar Apel Pergeseran Pasukan
BACA JUGA:Pemkab OKI Renovasi Gubuk Warga Lansia Jadi Rumah Layak Huni
Kabupaten OKU dikenal memiliki sejumlah daerah rawan bencana, khususnya di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Ogan. Wilayah ini kerap menghadapi ancaman banjir dan tanah longsor selama musim hujan.
"Hujan lebat yang berlangsung lama dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor, terutama di daerah yang tanahnya labil. Ancaman lain seperti angin puting beliung juga perlu diwaspadai," tambah Gunalfi.
Beberapa wilayah dengan risiko tinggi bencana di OKU meliputi Kecamatan Baturaja Barat, Baturaja Timur, Lubuk Batang, dan Semidang Aji. Di daerah ini, curah hujan yang tinggi sering menyebabkan sungai meluap, sementara kemiringan tanah di beberapa lokasi meningkatkan risiko longsor.
Sebagai langkah antisipasi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) OKU telah menetapkan status siaga darurat bencana banjir dan tanah longsor. Langkah ini bertujuan untuk memastikan kesiapan seluruh pihak dalam menghadapi potensi bencana selama musim hujan.
BACA JUGA:Pj. Bupati Muba Ingatkan ASN, PPPK dan Honorer Jangan Golput
BACA JUGA:Lapas Muaraenim Perketat Keamanan dengan Razia dan Tes Urine WBP
BPBD OKU juga telah meningkatkan kapasitas personel dan peralatan. Saat ini, sebanyak 940 personel yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana disiagakan. Mereka akan bertugas melakukan evakuasi, memberikan bantuan, serta menangani dampak bencana lainnya jika terjadi di wilayah Kabupaten OKU.
"Kami telah mengaktifkan Satgas Penanggulangan Bencana untuk memastikan tanggap darurat berjalan optimal. Selain itu, personel dilatih untuk merespons situasi dengan cepat guna mengurangi risiko korban jiwa," jelas Gunalfi.
BPBD OKU juga memastikan ketersediaan peralatan penanggulangan bencana yang memadai. Beberapa peralatan utama yang telah disiapkan antara lain: