Gim kedua pun ditutup dengan kemenangan Antonsen, 21-13, dalam waktu total 51 menit.
Usai pertandingan, Jonatan menyampaikan rasa syukur atas pencapaiannya meski belum mampu membawa pulang gelar juara.
Ia mengakui performanya di laga final belum maksimal, terutama dalam menghadapi strategi Antonsen yang bermain efisien dan tenang.
BACA JUGA:Shin Tae-yong Punya Arhan, Solusi di Banyak Posisi!
BACA JUGA:Panggung Marselino Ferdinan
“Memang strategi dan pola permainan yang diperagakan Antonsen hari ini sangat efisien. Saya banyak terbawa tempo dia sehingga menjadi kurang sabar, terburu-buru, dan melakukan banyak kesalahan sendiri. Selain itu, dia bermain sangat safe, sangat tenang, baik saat menyerang maupun bertahan,” kata Jonatan dalam pernyataan resmi PP PBSI.
Meskipun demikian, Jonatan tetap merasa bersyukur dengan pencapaiannya di China Masters 2024, terlebih setelah penampilan kurang memuaskan di turnamen sebelumnya, Kumamoto Masters 2024 di Jepang.
“Secara keseluruhan, performa saya minggu ini cukup baik. Puji Tuhan, Tuhan membantu banyak sekali. Tapi saya juga belajar lagi dari pertandingan hari ini karena penampilan tadi jauh di bawah performa terbaik saya,” ujarnya.
Jonatan menambahkan, meski capaian hingga semifinal atau final adalah prestasi, hal itu belum cukup baginya.
“Sampai semifinal atau final saja belum cukup kalau tidak juara. Itu yang masih mengganjal di hati,” ungkapnya.
Di sisi lain, Anders Antonsen berhasil menunjukkan kualitasnya sebagai salah satu pemain top dunia.
Antonsen, yang merupakan unggulan ketiga turnamen, tampil konsisten sejak awal hingga akhir turnamen.
Kemenangannya atas Jonatan di final menjadi bukti bahwa ia mampu mengatasi tekanan di momen-momen krusial.
Antonsen tidak hanya bermain dengan strategi yang matang, tetapi juga menunjukkan ketenangan yang menjadi kunci keberhasilannya dalam pertandingan ini.
Bagi Jonatan, perjalanan di China Masters 2024 menjadi pengalaman berharga untuk mempersiapkan diri lebih baik di turnamen mendatang.
Dengan jadwal BWF World Tour yang semakin padat menuju akhir tahun, Jonatan dan tim pelatihnya akan mengevaluasi performa dan mencari strategi yang lebih efektif untuk menghadapi pemain-pemain top lainnya.