Produksi padi di Sumsel pada tahun 2024 ini tercatat sekitar 2,842 juta ton, yang merupakan hasil konversi dari gabah kering sebesar 9,79 ribu ton.
"Meski dihadapkan pada tantangan seperti banjir, serangan hama, dan musim kemarau, upaya konsisten pemerintah daerah berhasil menjaga tren peningkatan produksi," ujar Wahyu.
Ia menambahkan bahwa bantuan berupa bibit, pupuk, dan mesin olahan pertanian dari pemerintah turut berperan besar dalam mendukung produktivitas petani.
BACA JUGA:6 Gunung Api Berstatus Siaga dan Awas di Indonesia : Cek Adakah yang Berada di Daerahmu !
BACA JUGA:4 Kabupaten Pencetak Sawah Baru Terbesar di Sumatera Selatan 2025 : Juaranya Bukan Banyuasin !
Di antara wilayah Sumsel, 5 kabupaten menjadi penyumbang terbesar produksi padi di tahun 2024:
1. Banyuasin: 958.342 ton
2. Ogan Komering Ulu Timur (OKUT): 689.773 ton
3. Ogan Komering Ilir (OKI): 567.657 ton
Ketiga daerah ini memiliki lahan yang luas dan subur, didukung oleh infrastruktur pertanian yang memadai.
Banyuasin, dengan lahan rawa pasang surut yang produktif, menjadi kabupaten dengan kontribusi tertinggi.
Di sisi lain, OKUT dan OKI juga terus menunjukkan peningkatan melalui diversifikasi teknik pertanian.
Selain tiga kabupaten utama tersebut, beberapa daerah lain juga memberikan kontribusi signifikan terhadap produksi padi di Sumsel, meski dalam skala yang lebih kecil:
1. Musi Banyuasin: 122.158 ton
2. Musi Rawas: 114.270 ton
3. Ogan Ilir: 89.600 ton