Ina menyebutkan, pengembangan nyamuk ber-Wolbachia juga merupakan strategi Kemenkes untuk menangani dengue.
"Jadi berdasarkan penelitian, teknologi Wolbachia itu bisa menurunkan insiden infeksi dengue 77,1 persen dan angka rawat inap 82,6 persen. Kemudian WHO Vector Control Advisory Group juga telah merekomendasikan teknologi Wolbachia untuk pengendalian dengue," ujar dia menambahkan.
Dia melanjutkan, vaksin juga menjadi salah satu solusi. Meski belum menjadi program nasional karena masih perlu kajian dari Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI), Ina menyebut vaksin sudah bisa diakses di sejumlah fasilitas kesehatan, seperti Dengvaxia.
"Ada juga sejumlah vaksin dengue yang sedang dikembangkan dan diteliti baik di dalam maupun luar negeri," katanya. (ant)