1. Kondisi Ekonomi Global
Fluktuasi harga emas global memiliki pengaruh signifikan terhadap harga emas dalam negeri.
Ketidakpastian di pasar global, termasuk inflasi tinggi dan risiko resesi di beberapa negara, sering kali mendorong investor untuk mengamankan aset mereka di instrumen yang lebih stabil, seperti emas.
BACA JUGA:Update ! Harga Emas Antam 6 November 2024 : Mulai Naik, Tembus Rp1,543 Juta per Gram
2. Kurs Rupiah terhadap Dolar AS
Kekuatan atau kelemahan rupiah terhadap dolar AS juga berpengaruh besar pada harga emas dalam negeri.
Jika rupiah melemah terhadap dolar, harga emas dalam negeri cenderung naik untuk menyesuaikan dengan nilai tukar yang berlaku.
3. Permintaan Domestik dan Internasional
Permintaan terhadap emas di dalam negeri, baik untuk perhiasan maupun investasi, memengaruhi harga emas Antam.
Tingginya permintaan logam mulia ini, terutama menjelang akhir tahun dan perayaan-perayaan tertentu, dapat meningkatkan harga emas di pasar domestik.
4. Tingkat Suku Bunga dan Kebijakan Moneter
Di beberapa negara, bank sentral mungkin menaikkan suku bunga untuk mengendalikan inflasi. Kenaikan suku bunga biasanya membuat investasi dalam aset-aset berisiko lebih menarik, namun juga dapat memicu permintaan emas sebagai aset aman.
5. Sentimen Pasar dan Psikologis Investor
Emas dianggap sebagai investasi "safe haven" atau penyimpan nilai yang aman. Ketika kondisi ekonomi atau politik sedang tidak stabil, investor biasanya meningkatkan pembelian emas sebagai bentuk lindung nilai.
Antam menawarkan pilihan ukuran emas yang beragam, mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram.