Sementara itu, harga beras medium mengalami penurunan tipis sebesar 0,07 persen atau Rp10, menjadi Rp13.470 per kg.
Harga beras yang lebih terjangkau ini masih tetap stabil, namun diharapkan dapat mengimbangi fluktuasi harga beras premium.
Sedangkan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) Bulog turun 0,16 persen atau Rp20 menjadi Rp12.530 per kg, yang dapat membantu menjaga ketersediaan pangan dengan harga terjangkau.
BACA JUGA:Harga Pangan 8 November 2024 : Daging Sapi Turun Menjadi Rp132.490 per Kilogram !
BACA JUGA:Harga Pangan 7 November 2024 : Telur Ayam Ras Sentuh Rp28.700 per Kilogram !
Sektor daging juga menunjukkan kenaikan harga, dengan daging sapi murni mengalami kenaikan 0,10 persen atau Rp130, menjadi Rp134.950 per kg.
Di sisi lain, harga daging ayam ras juga naik sebesar 0,44 persen atau Rp160, yang menyebabkan harga daging ayam ras mencapai Rp36.200 per kg.
Kenaikan harga bahan pangan ini tentu saja akan mempengaruhi daya beli masyarakat, terutama bagi mereka yang bergantung pada daging sebagai sumber protein utama.
Selain itu, telur ayam ras juga mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan, yakni 2,29 persen atau Rp650, menjadi Rp28.990 per kg.
Kenaikan harga telur ayam ras ini diharapkan dapat diantisipasi dengan strategi pengendalian harga dari pemerintah, mengingat telur adalah bahan pangan yang penting dalam menu harian masyarakat Indonesia.
Selain komoditas utama seperti cabai, bawang, beras, dan daging, beberapa bahan pangan lain juga mencatatkan kenaikan harga.
Kedua komoditas minyak goreng, baik kemasan sederhana maupun curah, mengalami kenaikan harga.
Minyak goreng kemasan sederhana tercatat naik 0,55 persen atau Rp100, menjadi Rp18.420 per kg.
Sementara minyak goreng curah mengalami penurunan tipis sebesar 0,29 persen atau Rp50, menjadi Rp16.910 per kg.
Meskipun harga minyak goreng curah turun sedikit, namun perbedaan harga yang signifikan antara minyak goreng kemasan dan curah tetap menjadi perhatian konsumen.
Gula konsumsi juga tercatat mengalami kenaikan, meskipun hanya 0,50 persen atau Rp90, menjadi Rp18.040 per kg.