Dalam acara adat atau perayaan besar, hidangan ini sering kali menjadi menu utama yang disajikan kepada tamu.
Sajian gulai tunjang juga sering menjadi bagian dari tradisi "makan bersama", di mana keluarga dan tetangga berkumpul untuk menikmati hidangan yang melibatkan banyak orang.
Di luar Sumatera Barat, gulai tunjang sapi juga banyak dijumpai di warung makan Padang yang tersebar di seluruh Indonesia.
Tak jarang, gulai tunjang menjadi daya tarik tersendiri bagi para pecinta kuliner yang ingin mencicipi masakan khas Minang dengan rasa autentik.
Bahkan, di beberapa daerah, gulai tunjang telah diadaptasi dengan berbagai variasi, seperti menambahkannya dengan sayuran atau menggunakan bahan-bahan lokal lainnya.
Selain rasanya yang lezat, gulai tunjang sapi juga memiliki sejumlah manfaat kesehatan, terutama bagi mereka yang membutuhkan asupan protein hewani.
Tunjang sapi mengandung kolagen yang sangat baik untuk kesehatan kulit dan sendi.
Kolagen membantu menjaga elastisitas kulit dan mengurangi keriput, serta memperkuat jaringan ikat di dalam tubuh.
Selain itu, gulai tunjang juga kaya akan mineral penting, seperti kalsium, yang baik untuk kesehatan tulang dan gigi.
Namun, seperti halnya dengan masakan berkuah santan lainnya, gulai tunjang sebaiknya dikonsumsi dengan bijak, karena kandungan lemak dan kalori yang tinggi
Untuk itu, sangat dianjurkan untuk menikmati gulai tunjang sebagai hidangan sesekali, terutama pada momen spesial atau acara bersama keluarga.
Gulai tunjang sapi adalah hidangan khas Minang yang tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga memperkaya tradisi kuliner Indonesia.
Dengan cita rasa yang pedas, gurih, dan kaya rempah, gulai tunjang selalu menjadi sajian istimewa dalam berbagai acara.
Selain menawarkan pengalaman kuliner yang menggugah selera, gulai tunjang juga mengandung manfaat kesehatan berkat kandungan kolagen dan mineralnya.
Tak heran jika hidangan ini terus digemari dan menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan kuliner Indonesia yang kaya akan keanekaragaman rasa.*