Berikut ini beberapa langkah yang bisa diambil untuk budidaya petai cina:
Pemilihan Bibit: Untuk memulai budidaya petai cina, pilih bibit yang berkualitas.
Bibit petai cina bisa didapatkan dari biji tanaman yang sudah tua. Biji tersebut bisa disemai terlebih dahulu hingga tumbuh tunas.
Penanaman: Tanaman petai cina bisa ditanam di lahan terbuka dengan jarak antar tanaman sekitar satu hingga dua meter agar tidak saling mengganggu.
Tanaman ini juga cocok untuk dijadikan tanaman tumpang sari karena tidak memerlukan ruang yang luas.
Perawatan: Petai cina termasuk tanaman yang mudah dirawat. Siram tanaman secara teratur, namun jangan berlebihan agar akar tidak membusuk.
Selain itu, berikan pupuk alami agar tanaman bisa tumbuh subur.
Pemanenan: Biji petai cina bisa dipanen setelah matang dan berwarna cokelat. Biasanya, biji akan matang dalam waktu sekitar 4-6 bulan setelah masa tanam.
4. Pengaruh Petai Cina terhadap Lingkungan dan Pertanian
Petai cina juga memiliki kontribusi penting terhadap lingkungan.
Tanaman ini sering digunakan dalam upaya penghijauan lahan gersang dan sebagai sumber pakan ternak.
Berikut beberapa peran petai cina dalam bidang lingkungan dan pertanian:
Mencegah Erosi Tanah: Petai cina memiliki akar yang kuat sehingga dapat membantu mencegah erosi tanah.
Penanaman petai cina di lahan miring atau lahan kritis dapat membantu menjaga kestabilan tanah dan mencegah longsor.
Sumber Pakan Ternak: Daun petai cina memiliki kandungan protein yang tinggi, sehingga banyak digunakan sebagai pakan ternak, terutama untuk kambing dan domba.
Hal ini juga bisa menjadi alternatif pakan yang ekonomis bagi peternak.