Meskipun absennya Ueda bisa memberikan sedikit keuntungan, Shin tidak ingin timnya lengah.
Persiapan Indonesia menghadapi pertandingan ini telah dimulai sejak jauh-jauh hari, dengan fokus pada peningkatan performa, strategi permainan, dan adaptasi mental.
"Jadi, ada pemain tersebut atau tidak, sebenarnya kita harus mempersiapkan pertandingan lawan Jepang dengan baik," tegas Shin.
Pelatih berusia 53 tahun ini menekankan pentingnya menjaga fokus dan konsentrasi sepanjang pertandingan.
Menurut Shin, kehadiran suporter di stadion akan menjadi tambahan motivasi bagi para pemain.
Dukungan dari publik diharapkan dapat membakar semangat skuad Garuda untuk menampilkan performa terbaik mereka.
"Kami akan memberikan yang terbaik dan berharap mendapatkan hasil yang memuaskan. Dukungan suporter tentu sangat berarti untuk tim kami," lanjut Shin.
Pertandingan antara Indonesia dan Jepang dalam kualifikasi Piala Dunia ini menjadi laga yang ditunggu-tunggu oleh para penggemar sepak bola di tanah air.
Banyak yang berharap bahwa timnas Indonesia bisa mencetak sejarah baru dengan mengalahkan Jepang atau setidaknya menampilkan permainan yang kompetitif.
Dengan persiapan yang matang, optimisme Shin Tae-yong, dan antusiasme penggemar, laga ini diyakini akan berlangsung sengit.
Terlepas dari absennya Ayase Ueda, Jepang tetap menjadi lawan yang sulit ditaklukkan.
Namun, semangat dan kerja keras bisa menjadi kunci bagi Indonesia untuk memberikan perlawanan yang sepadan.
Absennya Ayase Ueda memang memberikan sedikit keuntungan bagi Indonesia.
Namun, dengan kedalaman skuad yang dimiliki oleh Jepang, tim asuhan Shin Tae-yong tetap harus bekerja keras untuk menghadapi permainan cepat dan terorganisir dari tim Samurai Biru.
Pertandingan ini akan menjadi ujian besar bagi timnas Indonesia, dan hasilnya akan menunjukkan sejauh mana perkembangan tim di bawah asuhan Shin Tae-yong.
Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong meluruskan situasi Asnawi Mangkualam yang tidak dipanggilnya dalam dua laga kandang putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Jepang dan Arab Saudi.