Shin juga meyakini bahwa ketidakhadiran Ueda bukan berarti Indonesia bisa bersantai.
Meskipun kehilangan Ueda, pelatih Jepang Hajime Moriyasu masih memiliki banyak pilihan untuk lini depan.
Nama-nama seperti Koki Ogawa, striker NEC Nijmegen, dan Kyogo Furuhashi dari Celtic FC tetap menjadi ancaman serius.
BACA JUGA:Shin Tae-yong Mendapat Kabar Bahagia Jelang Kontra Jepang : Kevin Diks Segera Berseragam Timnas !
BACA JUGA:Indonesia Berani Pasang Target Tinggi, U-22 Siap Gempur Piala AFF!
Kedua penyerang ini telah mengemas enam gol musim ini, menunjukkan bahwa lini depan Jepang tidak bergantung pada satu pemain saja.
Selain itu, beberapa pemain Jepang yang bermain di liga-liga Eropa akan menjadi sorotan. Takumi Minamino (AS Monaco), Kaoru Mitoma (Brighton & Hove Albion), Daizen Maeda (Celtic), Ritsu Doan (SC Freiburg), dan Takefusa Kubo (Real Sociedad) dikenal memiliki kemampuan teknik tinggi serta pengalaman bertanding di level kompetisi internasional.
“Jepang bukan tim yang tergantung pada satu pemain. Mereka memiliki organisasi permainan yang sangat baik, dengan sinergi yang kuat dari lini belakang hingga depan,” kata Shin.
Ia menambahkan bahwa Jepang memiliki pendekatan permainan yang kolektif dan terorganisir, menjadikannya tim yang sulit untuk dikalahkan.
Salah satu kekuatan Jepang adalah banyaknya pemain yang berkiprah di liga top Eropa, khususnya di Liga Champions UEFA.
Dari 27 pemain yang dipanggil oleh Hajime Moriyasu, terdapat enam pemain yang tampil di Liga Champions, termasuk Wataru Endo (Liverpool), Hidemasa Morita (Sporting Lisbon), Reo Hatate (Celtic), Kyogo Furuhashi (Celtic), Daizen Maeda (Celtic), dan Takumi Minamino (AS Monaco).
Kehadiran mereka menunjukkan bahwa Jepang memiliki kualitas dan pengalaman internasional yang tinggi.
Menurut Shin, pengalaman para pemain ini di liga-liga Eropa membuat Jepang menjadi lawan yang sulit dihadapi.
“Organisasi timnas Jepang itu memang sangat baik, dan dari kita pun memang tidak boleh lengah sedikit pun," jelasnya.
Kehadiran pemain-pemain seperti Wataru Endo dan Takefusa Kubo juga menjadi kekuatan tersendiri karena mereka terbiasa bermain dengan ritme cepat dan tekanan tinggi.
Shin Tae-yong menyadari bahwa timnya harus mempersiapkan diri dengan sangat baik untuk menghadapi kekuatan besar seperti Jepang.