1. Kemampuan Bernapas di Darat
Ikan toman memiliki organ labirin yang memungkinkannya bernapas di udara, memungkinkan ikan ini bertahan hidup lebih lama di luar air.
2. Migrasi Darat Saat Musim Kering
Di habitat alaminya, ikan toman dapat bermigrasi dari satu perairan ke perairan lainnya selama musim kering dengan berjalan di darat, terutama ketika air mulai mengering.
3. Pola Pewarnaan yang Berubah
Pola warna ikan toman berubah seiring pertumbuhan. Saat masih muda, ikan ini memiliki warna yang cerah dan menarik, sedangkan saat dewasa warna tubuhnya menjadi lebih gelap dan solid.
4. Tarikan Kuat Saat Dipancing
Pemancing lokal sering kali menyebut tarikan ikan toman seperti menggetarkan bumi.
Kekuatan ikan ini saat berusaha melepaskan diri dari kail menjadikannya tantangan tersendiri bagi para pemancing.
5. Penggunaan dalam Kuliner
Daging ikan toman menjadi bahan penting dalam pembuatan pempek, makanan khas Palembang.
Rasa dagingnya yang gurih dan teksturnya yang kenyal membuatnya sangat digemari oleh masyarakat.
Ikan toman tidak hanya memiliki peran ekologi yang penting sebagai predator puncak, tetapi juga mengandung nilai budaya, ekonomi, dan hiburan bagi masyarakat Indonesia, terutama di Palembang.
Meski diakui sebagai spesies invasif di beberapa negara lain, ikan toman tetap dipandang sebagai simbol kekuatan dan ketangguhan di tanah air.
Dari legenda yang mengisahkan asal-usulnya hingga fakta unik tentang kemampuannya bertahan hidup, ikan toman menjadi bukti kekayaan biodiversitas Indonesia.
Dengan keindahan pola warna yang khas, cerita mitos yang mengiringinya, dan daya tariknya sebagai ikan pancingan, ikan toman akan terus menjadi bagian menarik dari flora dan fauna Indonesia.