Wilayah ilir desa ini ternyata sering diganggu oleh makhluk halus dan dikenal sebagai tempat bermain mereka.
Penduduk desa merasa sangat terganggu oleh keberadaan makhluk-makhluk tersebut, dan mereka memohon bantuan kepada Pangeran untuk mengusir para makhluk halus.
Dengan keberanian dan keterampilan bertarungnya, Pangeran berhasil mengusir makhluk-makhluk itu.
Sejak saat itu, penduduk desa memberi nama desa tersebut sebagai Desa Mainan, karena dulunya menjadi tempat bermain makhluk halus.
Seiring berjalannya waktu, Desa Mainan mengalami perkembangan pesat.
Saat ini, desa ini merupakan bagian penting dari Kecamatan Sembawa, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.
Desa ini memiliki luas wilayah yang cukup luas dan menjadi pusat kegiatan ekonomi, khususnya dalam sektor pertanian.
Penduduk desa sebagian besar adalah petani, dan hasil pertanian seperti padi, jagung, serta tanaman palawija menjadi andalan utama.
Selain sektor pertanian, masyarakat Desa Mainan juga mulai mengembangkan usaha kecil-kecilan seperti pembuatan kerajinan tangan yang dipasarkan di pasar lokal.
Hal ini tidak hanya meningkatkan perekonomian desa tetapi juga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat.
Pemerintah desa terus memberikan dukungan dalam bentuk pelatihan dan bantuan bagi para pengusaha kecil.
Desa Mainan juga memperhatikan aspek pendidikan dan kesehatan bagi warganya.
Di desa ini terdapat sekolah dasar yang mampu menampung anak-anak usia sekolah di wilayah sekitar.
Dengan adanya fasilitas pendidikan ini, anak-anak desa tidak perlu pergi ke desa lain untuk mendapatkan pendidikan dasar.
Selain itu, adanya program beasiswa dari pemerintah desa turut membantu meringankan beban biaya pendidikan bagi keluarga yang kurang mampu.
Di sektor kesehatan, Desa Mainan memiliki posyandu dan puskesmas pembantu yang menyediakan layanan kesehatan dasar bagi masyarakat.