Proses memasak lemang yang memerlukan kesabaran dan ketelitian melambangkan sikap gotong royong dan kerjasama.
Dalam memasak lemang setiap orang memiliki peran dari menyiapkan bambu, membersihkan beras, mencampur santan hingga menjaga api agar lemang matang sempurna.
Kerjasama ini mencerminkan nilai-nilai kekeluargaan dan kebersamaan yang penting bagi masyarakat adat.
Bambu yang digunakan sebagai wadah memasak melambangkan keberanian dan keteguhan karena bambu dikenal sebagai tanaman yang kuat dan lentur.
BACA JUGA:Asal Usul dan Legenda Gunung Seminung : Perjalanan Masyarakat Lampung dari Zaman Nabi Nuh !
Sementara itu, daun pisang yang melapisi bagian dalam bambu mencerminkan kesederhanaan dan kepasrahan.
Kombinasi bahan-bahan ini menciptakan kesatuan rasa yang harmonis sesuai dengan filosofi bahwa hidup yang baik adalah hidup yang seimbang.
Memasak lemang memerlukan keterampilan khusus.
Pertama, bambu dipilih dengan cermat agar memiliki ketebalan yang pas dan masih segar karena bambu yang segar akan memberikan aroma khas yang meningkatkan cita rasa lemang.
BACA JUGA:Asal Usul dan Sejarah Muara Belida di Muaraenim : Kecamatan Bersejarah dengan 3 Sungai Besar !
Setelah itu, bambu dilapisi dengan daun pisang yang akan memberikan aroma harum dan mencegah beras menempel.
Beras ketan dicuci hingga bersih lalu dicampur dengan santan yang telah diberi sedikit garam.
Proses memasak lemang memerlukan kesabaran karena bambu harus diputar perlahan agar panasnya merata.
Lemang biasanya dipanggang selama beberapa jam hingga matang sempurna menghasilkan tekstur yang kenyal di dalam dan sedikit renyah di luar.
BACA JUGA:Jaraknya 126 Kilometer dari Palembang : Daerah Ini Penghasil Semangka Terbesar di Sumatera Selatan !
BACA JUGA:Asal Usul dan Sejarah Rumah Panggung di Sumatera Selatan : Warisan Budaya dan Simbol Kehidupan !
Teknik memanggang lemang ini adalah bagian yang paling krusial karena salah sedikit saja dalam mengatur api bisa membuat lemang gosong atau tidak matang dengan sempurna.
Di berbagai daerah di Indonesia, lemang sering dihidangkan saat acara-acara penting seperti pernikahan, perayaan keagamaan dan acara adat lainnya.