KORANPALPOS.COM- Perjalanan hidup manusia tidak selalu berjalan mulus; ada masa-masa sulit yang harus dilewati. Hidup penuh warna, terkadang kebahagiaan menghampiri, namun rasa sedih dan duka juga tak dapat dihindari. Hal ini merupakan sifat alami kehidupan, seperti yang Allah SWT firmankan dalam Al-Qur'an,
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي كَبَدٍ
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah". (QS. Al-Balad: 4).
Sering kali, manusia berusaha sekuat tenaga mengejar sesuatu yang dianggap baik. Namun, kenyataannya bisa jauh berbeda, hingga kadang ada yang mempertanyakan ketentuan Allah. Padahal, Allah sudah memperingatkan,firman Allah:
وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 216).
BACA JUGA:Kenapa Ibadah Terasa Berat? Ini Jawabannya!
BACA JUGA:Al-Qur'an: Teman Setia dan Pemberi Syafaat di Hari Kiamat
Ayat ini menjadi landasan penting dalam hidup, bahwa ketentuan Allah selalu yang terbaik, bahkan jika sulit dimengerti pada awalnya.
Kisah-kisah dalam Al-Qur'an menguatkan keyakinan ini. Kisah ibunda Nabi Musa yang harus menghanyutkan anaknya di sungai, meskipun menakutkan, berakhir dengan kebaikan.
Nabi Musa justru diasuh dalam istana Fir’aun, yang akhirnya membawa perubahan besar. Begitu pula dengan Nabi Yusuf yang dihadapkan pada pengkhianatan saudara-saudaranya. Semua penderitaan itu ternyata mengantarkan Nabi Yusuf menjadi orang yang besar dan mulia.
Selain itu, dalam kisah Nabi Khidir dan Nabi Musa, ada peristiwa ketika seorang anak dibunuh oleh Nabi Khidir atas perintah Allah. Nabi Musa terkejut, namun kemudian Nabi Khidir menjelaskan,
BACA JUGA:Menjadi Manusia Terbaik: Panjang Usia, Banyak Amal
BACA JUGA:Buka Mata! Ini Dia Cara Setan Menyerang Kehidupan Kita
memberikan jawaban yang kata-katanya diabadikan di dalam al-Qur’an