Salah satu faktor utama yang memengaruhi harga emas adalah kebijakan suku bunga oleh Federal Reserve AS (The Fed).
Ketika The Fed menaikkan suku bunga, harga emas cenderung turun karena dolar AS menguat, sehingga membuat emas menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang lain.
Di sisi lain, ketidakpastian geopolitik seperti konflik antar negara dan ketegangan di pasar keuangan juga dapat mendorong harga emas naik, karena banyak investor yang mencari aset aman di tengah ketidakpastian tersebut.
Oleh karena itu, bagi investor emas, memahami faktor-faktor global yang memengaruhi harga emas dapat menjadi langkah penting untuk menentukan waktu terbaik dalam membeli atau menjual emas.
Kenaikan harga emas seperti yang terjadi pada Selasa ini sering kali dikaitkan dengan sejumlah faktor, termasuk permintaan yang tinggi dari pasar domestik dan internasional.
Di Indonesia sendiri, kenaikan harga emas juga sering terjadi menjelang hari-hari besar atau perayaan seperti Idul Fitri, Natal, dan Tahun Baru, di mana permintaan cenderung meningkat.
Selain itu, ketidakpastian ekonomi global akibat pandemi atau konflik geopolitik juga turut mendorong permintaan emas sebagai safe haven.
Seiring dengan naiknya harga emas, banyak masyarakat yang mempertimbangkan untuk membeli emas sebagai investasi.
Namun, sebagian orang mungkin juga memilih untuk menunggu penurunan harga sebelum melakukan pembelian, sehingga fluktuasi harga emas tetap menjadi perhatian utama bagi para investor.
Dengan pemahaman mengenai harga emas yang terpantau meningkat di pasar, diharapkan masyarakat bisa lebih bijak dalam merencanakan investasi emasnya.