Kualifikasi Grup G yang dihadapi Indonesia memang tidak mudah, terutama dengan adanya Australia dan Kuwait sebagai pesaing utama.
Sejak awal, pelatih Bima Sakti sudah menyusun strategi matang untuk memastikan langkah timnas U-17 di ajang kualifikasi ini.
Pada pertandingan pertama melawan Kepulauan Mariana Utara, Indonesia menunjukkan performa dominan dengan kemenangan 10-0.
Kemenangan besar ini bukan sekadar menunjukkan superioritas, tetapi juga memberikan semangat dan motivasi bagi pemain-pemain muda Indonesia untuk menghadapi laga berikutnya.
Ketika berhadapan dengan Kuwait, Indonesia kembali tampil impresif dan berhasil mengamankan kemenangan penting.
Hasil tersebut semakin menguatkan posisi Indonesia di klasemen, sehingga pada laga terakhir melawan Australia, skuad Garuda Muda hanya membutuhkan hasil imbang untuk tetap berada dalam jalur kualifikasi.
Dalam laga ini, penampilan gemilang ditunjukkan oleh penjaga gawang Indonesia, Dafa Al Gasemi, yang beberapa kali melakukan penyelamatan krusial untuk mempertahankan skor imbang.
Dafa menjadi benteng terakhir yang membuat serangan-serangan berbahaya dari Australia tidak membuahkan hasil.
Keberanian dan ketenangan Dafa dalam situasi satu lawan satu dengan penyerang Australia membuktikan mentalitas yang kuat dalam menghadapi tekanan besar.
Selain Dafa, Muhamad Gholy juga menjadi salah satu pemain yang mencuri perhatian dalam laga ini.
Sebagai gelandang serang, Gholy beberapa kali memberikan ancaman melalui tendangan jarak jauh yang sayangnya masih belum mampu menembus gawang lawan.
Bek Mathew Baker yang merupakan pemain naturalisasi juga tampil solid dalam menghalau serangan-serangan Australia, menunjukkan bahwa dirinya mampu memberikan kontribusi positif bagi tim nasional.
Dengan tiket ke Piala Asia U-17 2025 di tangan, kini fokus timnas U-17 Indonesia adalah mempersiapkan diri untuk menghadapi lawan-lawan yang lebih tangguh di putaran final nanti.
Piala Asia U-17 akan menjadi ajang bagi para pemain muda Indonesia untuk menunjukkan potensi dan kemampuan mereka di kancah internasional.
Selain itu, pencapaian ini juga menjadi bukti bahwa pembinaan usia muda yang dilakukan oleh PSSI mulai menunjukkan hasil positif.
Pelatih Bima Sakti pun diperkirakan akan melakukan berbagai evaluasi dan perbaikan dalam beberapa bulan ke depan.