Jelang Puncak Musim Hujan : Sumsel Siap-siap Banjir !

Kamis 24 Oct 2024 - 21:13 WIB
Reporter : Robiansyah
Editor : Dahlia

"Saya merasa lebih tenang mengetahui bahwa pemerintah serius menangani risiko bencana. Namun, saya juga berharap sosialisasi tentang langkah-langkah mitigasi bisa dilakukan secara luas," ungkap Amir, seorang warga Kemuning Kota Palembang, Kamis (24/10). 

BACA JUGA:Soal Parkir di BKB : Masyarakat Harapkan Kehadiran Pemerintah !

BACA JUGA:Prakirakan Cuaca BMKG 23 Oktober 2024 : Cuaca Berawan di Sebagian Besar Kota di Indonesia !

Sementara itu, Ahmad, warga dari Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, menyoroti pentingnya perbaikan infrastruktur. "Selain mitigasi, perbaikan saluran drainase dan area resapan air harus menjadi prioritas. Banyak lokasi yang rawan banjir akibat infrastruktur yang kurang memadai," jelasnya.

Selain itu, sejumlah earga juga berharap adanya partisipasi aktif dari komunitas dalam upaya mitigasi. "Pemerintah perlu  lebih banyak dilibatkan dalam simulasi dan pelatihan agar bisa lebih siap menghadapi bencana," kata Lina, seorang ibu rumah tangga asal Muara Enim. 

Sedangkan Hendri, warga Baturaja OKU  mengaku, optimis dengan langkah-langkah yang diambil Pemprov termasuk Pemkab Muara Enim dan berharap implementasinya berjalan efektif, sehingga dapat mengurangi dampak bencana saat puncak musim hujan.

"Ya intinya antisipasi yang cepat tepat dan tanggal dalam bertindak. Sehingga bencana dapat diantisipasi sedini mungkin. 

Sementara itu, Kepala BPBD OKI, Listiadi Martin mengemukakan, pihak mereka telah menyiagakan 6 unit perahu dalam menghadapi bencana banjir.

"Ini sebagai antisipasi mengingat OKI adalah wilayah rawan banjir. 6 perahu itu disiagakan di Kecamatan Tulung Selapan,  Pampangan, Kayuagung Barat dan Timur," ungkapnya, Kamis (24/10). 

Ia menambahkan, perahu-perahu yang disiagakan berfungsi untuk mengakut warga yang terdampak banjir dan memantau kondisi banjir.

"Enam unit tersebut terdiri dari 4 perahu karet dan 2 perahu kayu. Kita berharap berharap dapat memaksimalkan upaya penanggulangan bencana banjir," ujarnya.

Selain perahu, menurut Listiadi pihak mereka juga menyiagakan 15 unit kendaraan sepeda motor trail untuk Tim Reaksi Cepat (TRC) merupakan langkah yang tepat.

"Kendaraan itu lebih lincah dan mudah dikendalikan dibandingkan kendaraan lain. Ini dapat digunakan untuk menjangkau daerah yang sulit dijangkau dengan kendaraan lain, seperti daerah yang banjir dan daerah yang terjal," tutupnya. (rob/ian/tim/ant)

 

Kategori :