Sebagai pelatih yang terbiasa dengan gaya permainan modern, Shin lebih mengharapkan lawannya memainkan pola permainan yang lebih terstruktur dengan penguasaan bola.
Namun, China justru menerapkan strategi yang lebih langsung dan memanfaatkan umpan-umpan panjang ke lini depan.
Menurut Shin, gaya bermain tim lawan tersebut sukses mengejutkan Indonesia.
BACA JUGA:Mees Hilgers: Bintang Baru Timnas Indonesia di Mata FIFA
BACA JUGA:PSSI Bantah Belum Layangkan Protes Resmi ke AFC : Begini Penjelasan Arya Sinulingga !
“Kami tidak menduga mereka bermain seperti itu. Saya sangat menghargai bagaimana mereka memainkan taktiknya dengan baik. Ke depannya, kami akan lebih siap menghadapi strategi semacam ini,” ujar Shin.
Namun demikian, Shin menilai anak-anak asuhnya sudah bermain cukup baik, khususnya dalam hal penguasaan bola.
Pelatih asal Korea Selatan ini merasa Indonesia mendominasi permainan, terutama di babak pertama.
“Saya merasa kami memiliki penguasaan bola sekitar 70 persen sepanjang pertandingan, bahkan 80 persen di babak pertama. Namun, kami tidak beruntung karena tidak bisa memanfaatkan penguasaan bola tersebut untuk mencetak gol,” tambahnya.
Dalam pertandingan ini, Indonesia sebenarnya tampil cukup percaya diri sejak awal laga.
Namun, gol pertama yang dicetak Behram Abduweli pada menit ke-21 mengejutkan Indonesia.
Gol tersebut lahir dari umpan panjang yang langsung diteruskan dengan penyelesaian matang oleh Behram.
Meskipun Marteen Paes, kiper Indonesia, berusaha keras untuk menghentikan peluang tersebut, bola tetap meluncur deras ke gawang.
Tak lama kemudian, pada menit ke-44, Zhang Yuning menggandakan keunggulan China.
Gol kedua ini tercipta akibat kesalahan di lini tengah Indonesia yang kehilangan bola karena tekanan lawan.
Kesalahan tersebut dieksploitasi dengan cepat oleh China, dan Zhang Yuning berhasil memaksimalkannya untuk mencetak gol.