KORANPALPOS.COM - Dokter spesialis mata dari Rumah Sakit Mata Cicendo, dr. Karmelita Satari Sp M (K), menekankan pentingnya penanganan cepat terhadap gejala gangguan penglihatan pada anak.
Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat berkembang menjadi low vision, atau kemampuan penglihatan rendah yang bersifat permanen.
Hal ini dapat berdampak serius pada kualitas hidup anak dan kemampuannya dalam belajar dan berinteraksi sosial.
Dalam sebuah diskusi daring yang disiarkan pada Senin, Karmelita menjelaskan bahwa penglihatan anak sangat bergantung pada stimulasi yang diterima oleh otak.
BACA JUGA:Keindahan dan Makna Bunga Kamboja dalam Budaya Indonesia
BACA JUGA:Mangga : Buah Tropis yang Memikat Selera dan Kaya Manfaat
Anak-anak yang tidak mendapatkan tindakan koreksi sejak dini akan mengalami perkembangan penglihatan yang berbeda dibandingkan mereka yang mendapatkan penanganan yang tepat.
Proses melihat tidak hanya melibatkan fungsi fisik dari mata, tetapi juga proses belajar yang berkaitan dengan cara otak memproses informasi visual.
"Melihat itu kan peristiwa belajar, stimulasi terhadap otak. Jadi kalau dia harusnya distimulasi tetapi tidak cukup, karena tidak dikoreksi, dia tidak akan bisa melihat sama persis dengan orang yang sudah dikoreksi," ungkap Karmelita.
Hal ini menjelaskan mengapa penanganan yang cepat sangat krusial untuk anak-anak dengan masalah penglihatan.
BACA JUGA:Khasiat Daun Kemangi: Lebih dari Sekadar Pelengkap Hidangan
BACA JUGA:Terapi Akupunktur : Alternatif untuk Menurunkan Kolesterol !
Karmelita juga menjelaskan perbedaan antara kondisi low vision dan rabun.
Penderita rabun biasanya dapat melihat dengan jelas jika diberikan tindakan koreksi yang tepat, seperti penggunaan kacamata.
Namun, bagi penderita low vision, meskipun mereka telah mendapatkan penanganan maksimal—termasuk operasi atau pemberian obat—tetap tidak dapat mencapai tingkat ketajaman penglihatan yang normal.