Di sisi lain, PSMS Medan juga tidak tinggal diam.
Tim tamu yang ditangani oleh pelatih Abdul Rahman Gurning menunjukkan performa yang solid, terutama dalam bertahan.
Mereka beberapa kali mencoba melakukan serangan balik cepat yang sempat merepotkan barisan pertahanan SFC, namun tidak ada yang berbuah gol.
BACA JUGA:Shin Tae-yong : Ini Laga yang Sangat Penting Bagi Indonesia dan Bahrain !
BACA JUGA:Bahrain Waspadai Pemain Indonesia yang Merumput di Eropa : Akui Laga Akan Berjalan Sulit !
Pertahanan PSMS yang disiplin membuat serangan-serangan SFC kurang efektif.
Meskipun SFC memiliki lebih banyak penguasaan bola dan menciptakan peluang, penyelesaian akhir yang kurang maksimal menjadi masalah besar.
Hingga babak pertama berakhir, skor tetap 0-0 untuk kedua tim.
Memasuki babak kedua, tidak banyak perubahan signifikan dalam ritme permainan. Kedua tim masih tampak berhati-hati dalam melancarkan serangan, dan permainan sering kali terjebak di lini tengah.
Peluang yang tercipta di babak kedua bahkan lebih sedikit dibandingkan dengan babak pertama, dan kedua tim tampaknya kehabisan ide dalam mengembangkan serangan.
Sriwijaya FC terus mencoba menekan PSMS Medan dengan serangan yang diinisiasi dari sayap maupun tengah lapangan.
Namun kurangnya kreativitas dan eksekusi yang kurang baik membuat mereka kesulitan untuk mencetak gol.
Valpooort dan Gyeltshen beberapa kali mendapatkan kesempatan untuk membuka keunggulan, tetapi pertahanan PSMS Medan yang solid membuat mereka tidak bisa menembus kotak penalti lawan dengan mudah.
Pelatih SFC, Hendri Susilo, terlihat memberikan instruksi dari pinggir lapangan, mendorong para pemainnya untuk lebih agresif dalam menyerang.
Namun, hingga 10 menit terakhir pertandingan, kedua tim masih gagal menciptakan peluang yang berarti.
PSMS Medan, yang bermain lebih defensif, tampak puas dengan hasil imbang ini dan lebih banyak berkonsentrasi untuk mempertahankan gawangnya dari kebobolan.