Tanaman ini menyukai kondisi tanah yang lembap, tetapi jangan sampai terlalu basah atau tergenang air.
Penyiraman sebaiknya dilakukan secara teratur, terutama saat musim kemarau.
Namun, pastikan tanah memiliki drainase yang baik untuk menghindari akar yang membusuk.
Pacar air tidak membutuhkan pemupukan yang berlebihan. Pemupukan cukup dilakukan sekali setiap 2-3 bulan dengan pupuk organik.
Pemberian pupuk cair yang mengandung unsur nitrogen, fosfor, dan kalium juga bisa membantu tanaman berbunga lebih lebat.
Untuk menjaga bentuk tanaman dan merangsang pertumbuhan bunga yang lebih banyak, pacar air sebaiknya dipangkas secara teratur. Pemangkasan juga membantu mencegah tanaman menjadi terlalu rimbun dan mengurangi risiko serangan hama.
Meskipun relatif mudah dirawat, pacar air juga memiliki beberapa kendala yang sering dihadapi oleh para pemiliknya.
Salah satu masalah umum adalah serangan hama, seperti kutu daun dan ulat.
Selain itu, tanaman ini juga rentan terhadap penyakit jamur, terutama jika lingkungan sekitar terlalu lembap atau sirkulasi udara tidak baik.
Untuk mengatasi masalah ini, penggunaan pestisida alami dan menjaga kebersihan sekitar tanaman sangat dianjurkan.
Pacar air adalah tanaman hias yang memiliki nilai estetika sekaligus manfaat yang beragam.
Selain sebagai penghias halaman rumah, pacar air juga berfungsi sebagai obat tradisional dan pewarna alami yang ramah lingkungan.
Dengan perawatan yang mudah, tanaman ini sangat cocok bagi mereka yang ingin mempercantik taman tanpa harus repot.
Meskipun sempat terlupakan, pacar air tetap menjadi salah satu tanaman klasik yang layak untuk dipertimbangkan kembali keindahannya.*