Penurunan ini juga berlaku untuk daging ayam ras yang turun 0,09 persen atau sekitar Rp30, sehingga harganya menjadi Rp34.600 per kg.
Meski penurunannya relatif kecil, ini tetap memberikan sedikit kelegaan bagi konsumen yang sering menggunakan daging sapi dan ayam dalam kebutuhan sehari-hari.
Tak hanya daging, harga telur ayam ras juga mengalami penurunan, meskipun hanya sebesar 0,04 persen atau sekitar Rp10, menjadi Rp28.500 per kg.
Penurunan harga daging dan telur ini mungkin dapat memberikan kompensasi kecil terhadap kenaikan harga pada komoditas lain, namun tidak cukup untuk menyeimbangkan keseluruhan lonjakan harga pangan yang terjadi.
Sementara itu, harga kedelai biji kering impor juga mengalami kenaikan sebesar 1,02 persen atau Rp110 menjadi Rp10.860 per kg.
Kedelai merupakan bahan baku utama untuk pembuatan tempe dan tahu, sehingga kenaikan ini bisa berdampak pada harga produk-produk olahan kedelai di pasar.
Tak hanya kedelai, minyak goreng kemasan sederhana juga tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,44 persen atau sekitar Rp80, sehingga harganya menjadi Rp18.250 per kg.
Minyak goreng curah pun ikut naik sebesar 0,43 persen atau Rp70, menjadi Rp16.440 per kg.
Kenaikan harga minyak goreng ini diperkirakan bisa memengaruhi biaya produksi makanan yang digoreng, yang pada akhirnya bisa berdampak pada kenaikan harga makanan jadi di pasaran.
Di tengah kenaikan berbagai komoditas, terdapat beberapa produk yang mengalami penurunan harga. Gula konsumsi, misalnya, turun sebesar 0,06 persen atau sekitar Rp10, menjadi Rp17.900 per kg.
Selain itu, tepung terigu curah juga mengalami penurunan sebesar 0,39 persen atau Rp40, sehingga harganya turun menjadi Rp10.110 per kg.
Meski penurunan ini relatif kecil, hal ini dapat sedikit meringankan beban konsumen dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Namun, tepung terigu non-curah tetap stabil di harga Rp13.070 per kg, menandakan bahwa beberapa sektor pangan tetap berada dalam kondisi yang stabil, meski sebagian besar mengalami fluktuasi.
Harga jagung di tingkat peternak juga dilaporkan mengalami kenaikan sebesar 0,83 persen atau Rp50, sehingga harganya menjadi Rp6.070 per kg.
Ini juga berlaku untuk garam halus beryodium, yang naik 0,87 persen atau sekitar Rp100, menjadi Rp11.610 per kg.
Di sisi lain, beberapa komoditas hasil laut mengalami penurunan harga, seperti ikan tongkol yang turun sebesar 0,73 persen atau Rp230, menjadi Rp31.300 per kg.