BPBD OKU Timur Catat 35 Kasus Karhutla Selama Musim Kemarau

Senin 07 Oct 2024 - 20:10 WIB
Reporter : Ardi
Editor : Diansyah

“Kami telah mendirikan posko siaga di Kantor BPBD OKU Timur dan memperluas jangkauan pengawasan dengan mendirikan posko tambahan di empat kecamatan yang dianggap rawan karhutla, yaitu Kecamatan Cempaka, Semendawai Barat, Madang Suku I, dan Martapura,” tambah Budi.

BACA JUGA:Bulog Serap 8 Ribu Ton Beras Petani di OKU Timur

BACA JUGA:Naik Pangkat : Bintara dan Tamtama Kodim 0402/OKI Dilantik!

Posko ini berfungsi sebagai pusat koordinasi bagi petugas lapangan untuk melakukan pemantauan dan penanganan karhutla secara cepat dan efektif.

Pendirian posko ini juga bertujuan untuk memudahkan akses informasi dan pengaduan dari masyarakat terkait potensi atau kejadian karhutla di wilayah mereka.

BPBD OKU Timur juga telah menyiapkan berbagai peralatan penanggulangan kebakaran, seperti mesin pompa air dan pompa apung yang digunakan untuk memadamkan api di lahan rawa.

Selain itu, sebuah mobil tangki air telah disiagakan untuk mempermudah akses air ke titik-titik kebakaran yang sulit dijangkau.

BACA JUGA:Stabilkan Harga dan Kendalikan Inflasi, Gelar GPM di Desa Aremantai

BACA JUGA:Sektor Pertanian Program Prioritas Al-Shinta

Budi Widiyanto menjelaskan bahwa sebagian besar karhutla yang terjadi di OKU Timur disebabkan oleh ulah manusia, terutama kebiasaan buruk membuang puntung rokok sembarangan.

Faktor kelalaian ini sering kali dianggap sepele, namun dampaknya sangat besar terutama di musim kemarau ketika kondisi lahan kering dan mudah terbakar.

“Mayoritas kasus karhutla di sini dipicu oleh kelalaian masyarakat, seperti membuang puntung rokok di sembarang tempat. Api dari puntung rokok ini kemudian menyulut vegetasi kering, yang kemudian meluas menjadi kebakaran,” jelas Budi.

Selain itu, pembukaan lahan dengan cara membakar juga menjadi salah satu penyebab utama karhutla di OKU Timur. Meski metode ini sudah dilarang, masih ada masyarakat yang melakukannya sebagai cara cepat dan murah untuk membersihkan lahan.

BACA JUGA:Gagalkan Aksi Balap Liar : Belasan Remaja Berstatus Pelajar Diamankan !

BACA JUGA:Pj Bupati Banyuasin Lepas Peserta Festival Tari Nusantara : Harumkan Nama Banyuasin di Kancah Nasional !

Praktik ini sangat berisiko karena api yang digunakan untuk membakar lahan sering kali tidak terkendali dan menjalar ke area lain, terutama di musim kemarau.

Kategori :