Salah satu keluhan utama adalah ketidakjelasan dalam sistem antrean dan kurangnya koordinasi di antara petugas SPBU.
Beberapa sopir truk melaporkan bahwa mereka sering kali tidak mendapatkan informasi yang cukup mengenai perkiraan waktu tunggu atau kebijakan pengelolaan antrian.
Hal ini menciptakan ketidakpastian dan frustrasi di kalangan pengguna jasa SPBU tersebut.
Tak jauh berbeda dengan apa yang dirasakan warga masyarakat.
Dimana sejumlah warga Palembang menyuarakan keprihatinan mereka terhadap kurangnya tanggapan dari pihak pengelola SPBU yang kawasannya antri panjang kendaraan.
"Kita berharap adanya langkah konkret untuk mengatasi masalah antrian yang panjang semakin membuat kondisi tak nyaman dan rawan lakalantas," ujar Usi, warga Sukarami Kota Palembang.
Menurutnya, SPBU adalah salah satu elemen penting dalam infrastruktur kota, dan ketersediaan bahan bakar yang lancar adalah kunci untuk mendukung berbagai sektor ekonomi.
Dengan kenyataan ini lanjutnya, pemerintah daerah termasuk Pertamina diharapkan cepat tanggap dengan mencari solusi.
Amir, warga Kota Palembang lainnya mengungkapkan, dirinya harus antri cukup lama bahkan berjam-jam demi mendapatkan BBM Jenis Solar.
"Kita sudah ham 3 jam nunggu, kata petugas minyak solarnya masih adalam pengiriman," kata Amir saat menunggu di salah satu Kios POM Bensin di Indralaya. Jumat, 15 Desember 2023.
Dirinya berharap kedepan agar BBM jenis solar subsidi dapat lebih memihak kepada orang seperti dirinya dan pasokannya juga dapat terus tersedia sehingga tak harus menunggu hingga berjam-jam lamanya.
"Bahkan, beberapa hari lalu. saya sampai sehari semalaman menunggu antrian untuk mengisi BBM jenis solar," keluhnya.
Sebagai respon terhadap keluhan ini, diharapkan pihak pengelola SPBU dapat segera memberikan pernyataan resmi dan menyampaikan langkah-langkah konkret yang akan diambil untuk mengatasi antrian panjang.
Selain itu, warga berharap keterlibatan aktif pemerintah daerah dalam menyelesaikan masalah ini diharapkan dapat menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan.
Persoalan ini juga tak lepas dari perhatian DPRD Kota Palembang. Ketua Komisi II DPRD Kota Palembang, Abdullah Taufik SE MM, memberikan tanggapan serius terhadap keluhan antrian panjang di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Palembang, khususnya untuk pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar.
Abdullah Taufik mengakui bahwa masalah ini tidak hanya menimbulkan ketidaknyamanan bagi warga dan sopir truk tetapi juga mengganggu kelancaran lalu lintas di sekitar SPBU.