JAKARTA, KORANPALPOS.COM - Partai Amanat Nasional (PAN) secara resmi menunjuk Eko Hendro Purnomo, yang lebih dikenal dengan nama Eko Patrio, sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN untuk periode 2024-2029. Penunjukan ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas), yang mengonfirmasi bahwa pergantian ini merupakan bagian dari penyegaran dan regenerasi kepemimpinan di tubuh partai.
"Betul," kata Zulkifli Hasan kepada ANTARA di Jakarta, Senin, saat diminta konfirmasi terkait penunjukan Eko Patrio sebagai Sekjen DPP PAN.
Selain Eko Patrio, Pangeran Khairul Saleh, yang juga merupakan Anggota DPR RI, ditunjuk menjadi Bendahara Umum DPP PAN. Penunjukan kedua tokoh ini menjadi langkah penting dalam proses penyusunan kepengurusan partai menjelang Pemilihan Umum 2024.
Eko Patrio: Sosok Berpengalaman di Dunia Politik Penunjukan Eko Patrio sebagai Sekjen PAN bukan tanpa alasan. Viva Yoga Mauladi, Wakil Ketua Umum PAN, menjelaskan bahwa pilihan ini merupakan langkah yang rasional dan objektif mengingat pengalaman politik Eko Patrio yang cukup panjang. Eko telah menjabat sebagai Anggota DPR RI selama tiga periode, sejak tahun 2009, yang membuktikan kapasitas dan komitmennya dalam dunia politik.
BACA JUGA:Jelang Pilkada 2024, Polsek Tanjung Batu Sambangi Tomas Sribanding, Ada Apa Ya!
BACA JUGA:PKB Sesalkan KPU Tetapkan Caleg yang Telah Dipecat
"Interaksi, komunikasi, dan jaringan politiknya semakin bagus dan tidak diragukan lagi," ujar Viva Yoga, memuji kemampuan Eko dalam menjalin hubungan politik yang luas dan efektif.
Eko Patrio, yang sebelumnya dikenal sebagai komedian dan selebriti, telah menunjukkan bahwa dirinya mampu bertransformasi menjadi figur politik yang serius dan kompeten. Karirnya di dunia hiburan yang dipenuhi oleh interaksi dengan berbagai lapisan masyarakat menjadi modal penting dalam memahami aspirasi dan kebutuhan rakyat. Dalam perjalanan politiknya di DPR RI, Eko terbukti mampu menjaga integritas dan terus memperjuangkan kepentingan konstituennya.
Penunjukan Eko Patrio sebagai Sekjen PAN juga mencerminkan upaya PAN untuk melakukan regenerasi kepemimpinan di internal partai. Eddy Soeparno, yang sebelumnya menjabat sebagai Sekjen PAN selama 10 tahun, menyebut bahwa pergantian ini merupakan bentuk regenerasi yang wajar. Menurutnya, PAN membutuhkan energi baru yang segar untuk menghadapi tantangan politik ke depan, khususnya menjelang Pemilu 2024.
"Saya rasa semangat yang dibawa Mas Eko juga ada semangat kemudaan, semangat perjuangan PAN yang sudah Mas Eko pahami," kata Eddy saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta.
Eddy Soeparno sendiri, meski melepaskan jabatan Sekjen, akan tetap berada di posisi strategis di PAN. Ia akan mengisi salah satu posisi Wakil Ketua Umum PAN dan tetap memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan partai. Menurut Eddy, tongkat estafet kepemimpinan di Sekretariat Jenderal PAN sudah saatnya diberikan kepada figur yang lebih muda dan dinamis seperti Eko.
BACA JUGA:Bawaslu Sumsel Pantau Kesiapan Logistik Pilkada di OKU
BACA JUGA:Polres Muaraenim Monitoring dan Pengamanan Kampanye Paslon
Penunjukan Eko Patrio sebagai Sekjen PAN menghadirkan tantangan tersendiri, terutama dalam menjaga soliditas partai di tengah dinamika politik yang semakin kompetitif menjelang Pemilu 2024. Tugas utama Eko Patrio adalah memastikan PAN tetap relevan dan mendapatkan dukungan kuat dari masyarakat. Sebagai Sekjen, ia bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan seluruh aktivitas partai, memperkuat struktur organisasi, dan memastikan PAN memiliki strategi politik yang efektif.
Tantangan lain yang dihadapi Eko adalah menjaga kesatuan di internal partai. Sebagai partai yang memiliki spektrum ideologi yang luas, PAN diharapkan dapat terus mengakomodasi berbagai pandangan dan aspirasi dari seluruh anggotanya. Kepemimpinan Eko di posisi Sekjen diharapkan mampu membawa energi baru untuk mempersatukan berbagai elemen di dalam PAN.