KORANPALPOS.COM- Stadion Kanjuruhan di Kepanjen, Kabupaten Malang, kini tengah dalam tahap renovasi besar-besaran setelah tragedi memilukan yang menewaskan 135 orang dan melukai lebih dari 609 orang pada 2022.
Upaya renovasi ini tidak hanya bertujuan untuk memperbaiki fasilitas, tetapi juga memastikan stadion memenuhi standar internasional, khususnya standar yang telah ditetapkan oleh FIFA. Salah satu bagian yang telah menunjukkan hasil signifikan adalah rumput lapangan, yang kini diklaim sekelas stadion-stadion Eropa.
Rumput Lapangan Berstandar FIFA
Proyek renovasi Stadion Kanjuruhan dipimpin oleh Project Manager Vino Teguh Pramudya, yang baru-baru ini memberikan kabar positif terkait perkembangan lapangan stadion. Menurut Vino, rumput lapangan Stadion Kanjuruhan kini telah rampung dan bahkan memenuhi standar internasional FIFA.
“Lapangan kini berbeda total dari sebelumnya,” ujar Vino. Salah satu perubahan yang paling mencolok adalah aliran bola yang kini lebih halus, serta daya pantul yang lebih baik, yang merupakan aspek penting dalam permainan sepak bola.
BACA JUGA:Pelatih Garuda Kompak: Shin Tae-yong & Indra Sjafri, Timnas Indonesia Semakin Garang!
BACA JUGA:Pelatih Garuda Kompak: Shin Tae-yong & Indra Sjafri, Timnas Indonesia Semakin Garang!
Selain itu, rumput lapangan ini dirancang untuk menyerap air dengan sangat baik, sehingga hujan deras tak akan mengakibatkan genangan air di lapangan. Vino menjelaskan bahwa penyerapan air yang lebih baik ini menjadi salah satu alasan mengapa rumput lapangan Stadion Kanjuruhan sekarang dianggap berkelas internasional.
“Kami perbaiki mulai dari pantul bola hingga daya serap air, sehingga lapangan ini sekarang sudah memenuhi sertifikasi dari FIFA,” tegasnya.
Estetika Rumput ala Stadion Liga Eropa
Selain kualitas teknis, Stadion Kanjuruhan juga mengadopsi tampilan estetis yang terinspirasi dari stadion-stadion besar di Eropa. Pemotongan pola rumput dengan garis-garis khas stadion Eropa telah dilakukan, memberikan tampilan visual yang lebih profesional dan menarik.
Vino menyebut bahwa pola garis-garis tersebut akan terlihat semakin jelas dari foto udara atau tayangan televisi, menciptakan ilusi rumput yang memukau seperti yang sering terlihat dalam pertandingan sepak bola Liga Champions dan liga-liga Eropa lainnya.
BACA JUGA:Polemik Naturalisasi? Shin Tae-yong Punya Pesan Penting untuk Haters!
BACA JUGA:Shin Tae-yong: Terbuka Merekrut Pemain Baru dari Liga 1, Tapi Ada Syaratnya
“Biasanya kalau di TV itu ada garis-garis di lapangan rumput, itu juga akan kami lakukan di sini,” tambahnya. Pola pemotongan ini tidak hanya untuk estetika, tetapi juga memenuhi ketebalan yang telah distandarisasi oleh FIFA, sehingga lapangan tidak hanya terlihat bagus, tetapi juga berfungsi optimal bagi para pemain.