"Stunting, yang berpengaruh besar pada masa kehamilan dan pertumbuhan anak, menjadi masalah serius yang memerlukan perhatian lebih. Melalui pelatihan ini, diharapkan para kader TPK dapat melakukan edukasi mengenai gizi, memfasilitasi akses layanan kesehatan, serta memantau perkembangan anak, sehingga risiko stunting dapat dideteksi lebih awal,” ujar Eti Agustina.
BACA JUGA:Peringati Maulid Nabi : Pj Bupati Ajak Masyarakat Teladani Rasulullah !
BACA JUGA:5 Hari Oktober Bakal Cuti Bersama : Hakim PA dan PN Kayuagung Masih Wait and See!
Selain memfasilitasi layanan kesehatan, Tim Pendamping Keluarga (TPK) juga memiliki peran penting dalam mendampingi ibu hamil dan keluarga dalam menjalani proses kehamilan yang sehat. Hal ini disampaikan oleh Muhamad Jumliadi SIP MSi, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Selatan, yang menjelaskan mekanisme pendampingan keluarga oleh TPK.
Menurutnya, TPK memiliki peran dalam menjalankan metode SIDAK, yaitu Seleksi dan Kenali Ibu Hamil, Dampingan, Edukasi, dan Motivasi Pemeriksaan Kehamilan Rutin, serta Aksi yang mendorong percepatan pemeriksaan bagi ibu hamil yang berisiko. Dengan metode ini, diharapkan angka stunting dapat ditekan melalui intervensi dini terhadap ibu hamil dan balita.
“Pendampingan keluarga ini adalah langkah yang sangat penting dalam menurunkan angka stunting di wilayah kita. Melalui metode SIDAK, TPK dapat lebih mudah mengidentifikasi ibu hamil yang berisiko dan memberikan edukasi tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan secara berkala serta mempercepat akses layanan kesehatan,” jelas Muhamad Jumliadi.