Terkait Kematian Tragis Mahasiswi UIN di Kamar Kosan : Ini Hasil Visum dan Penjelasan Ahli Forensik !

Kamis 26 Sep 2024 - 07:46 WIB
Reporter : Maryati
Editor : Robiansyah

Ketika pintu kos dibuka, mereka menemukan Amanda sudah dalam kondisi tidak bernyawa, dengan darah yang mengalir dari mulut dan hidungnya.

"Saat kosannya dibuka, kondisinya sudah bersimbah darah. Tidak ada tanda-tanda kekerasan yang mencurigakan sebelum korban ditemukan," ujar bapak kos yang pertama kali membuka pintu kamar bersama pacar Amanda.

Dokter forensik dari Rumah Sakit Bhayangkara Palembang, Indra Nasution, yang memimpin visum terhadap jenazah Amanda, menyampaikan beberapa temuan penting terkait penyebab kematian korban.

BACA JUGA:Pria Paruh Baya Tewas dengan Luka Tusuk di Leher : Tergeletak di Jalinsum Pemulutan Ogan Ilir !

BACA JUGA:Satu Bulan, 6 Nyawa Melayang di Palembang : Polisi Sukses Ungkap Motif di Balik Pembunuhan !

Berdasarkan hasil visum, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban.

Hal ini menegaskan bahwa tidak ada dugaan penganiayaan yang terjadi sebelum Amanda ditemukan tewas.

"Pada jenazah korban, kami tidak menemukan adanya lebam atau tanda-tanda kekerasan yang mencurigakan," jelas Indra Nasution kepada media usai melakukan visum.

Namun, yang menarik adalah ditemukannya darah yang keluar dari mulut dan hidung korban.

Indra menjelaskan bahwa darah yang keluar disertai dengan busa dan bekuan darah mengindikasikan adanya luka internal yang mungkin terkait dengan kondisi medis tertentu.

"Fakta bahwa ada bekuan darah dari mulut korban menunjukkan bahwa ada luka dalam. Namun, itu tidak disebabkan oleh kekerasan fisik. Kemungkinan besar, korban mengalami kondisi medis yang serius sebelum meninggal," kata Indra.

Indra juga menyebutkan bahwa kondisi seperti ini sering ditemukan pada penderita penyakit pernapasan, seperti tuberkulosis paru-paru (TB).

Pasien dengan TB yang tidak mendapat perawatan tepat dapat mengalami perdarahan hebat, yang kemudian menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.

"Kemungkinan besar korban meninggal karena sakit, mungkin penyakit pernapasan seperti TB paru-paru. Pada kondisi ini, penderita bisa mengeluarkan darah dalam jumlah banyak jika tidak mendapatkan pertolongan medis," tambahnya.

Indra juga menjelaskan bahwa Amanda kemungkinan masih hidup ketika jatuh dan kemudian meninggal beberapa saat kemudian tanpa mendapatkan pertolongan.

Ini diperkuat oleh temuan bahwa tubuh korban masih dalam keadaan kaku, namun belum sepenuhnya kaku, yang mengindikasikan bahwa kematian terjadi sekitar 6 jam sebelum jenazah ditemukan.

Kategori :