Selama bertahun-tahun, pemerintah kota bekerja sama dengan masyarakat untuk menciptakan program-program yang mendukung kerukunan antarumat beragama dan menghormati perbedaan.
Program-program yang sukses ini meliputi pelatihan lintas agama, dialog antar komunitas, serta kegiatan sosial yang melibatkan semua elemen masyarakat.
Hal ini menciptakan suasana aman dan nyaman bagi semua warga, termasuk minoritas yang sering kali terpinggirkan di kota lain.
BACA JUGA:10 Kota Paling Tajir di Asia Tenggara Berdasarkan GDP 2024 : 1 Kota di Sumatera Termasuk !
BACA JUGA:6 Kabupaten dan Kota yang Ada Bandara di Sumatera Selatan : Dari Perintis hingga Internasional !
Setelah Singkawang, Kota Bekasi menempati posisi kedua dengan skor 6,46.
Bekasi menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengelola keberagaman, meskipun menghadapi tantangan sebagai kota besar dengan populasi yang sangat beragam.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah kota aktif melibatkan masyarakat dalam perumusan kebijakan yang berkaitan dengan keberagaman, sehingga menciptakan iklim toleransi yang lebih baik.
Kota Salatiga, dengan skor 6,45, berada di posisi ketiga. Salatiga dikenal sebagai kota yang damai dengan komunitas yang harmonis.
Pemerintah kota berperan aktif dalam mempromosikan kegiatan sosial yang mendorong kerjasama antarwarga, tanpa memandang latar belakang suku atau agama.
Di sisi lain, Kota Depok dinyatakan sebagai kota paling intoleran di Indonesia pada 2023 dengan skor 4,01.
Laporan ini menyoroti berbagai masalah yang dihadapi oleh Kota Depok, termasuk konflik antarumat beragama dan kurangnya dialog antar komunitas.
Meskipun terdapat upaya dari pemerintah untuk meningkatkan toleransi, tantangan yang ada masih besar.
Di posisi kedua dan ketiga kota paling intoleran ditempati oleh Kota Cilegon (skor 4,19) dan Kota Banda Aceh (skor 4,26).
Kedua kota ini juga menghadapi tantangan dalam menciptakan lingkungan yang inklusif, terutama dalam hal kebebasan beragama dan hak asasi manusia.
Daftar Lengkap Kota Toleran di Indonesia :