Di sektor perikanan, beberapa jenis ikan juga mengalami kenaikan harga. Harga ikan tongkol tercatat naik menjadi Rp32.760 per kg.
Sementara ikan bandeng berada di angka Rp33.110 per kg.
Ikan lain yang mengalami kenaikan harga adalah ikan kembung, yang saat ini dijual dengan harga Rp39.980 per kg.
Kenaikan harga ikan ini dipengaruhi oleh permintaan yang tinggi serta kondisi cuaca yang mempengaruhi hasil tangkapan nelayan.
Selain ikan, harga daging sapi murni juga mengalami kenaikan.
Berdasarkan data dari Bapanas, harga daging sapi murni saat ini mencapai Rp135.610 per kg, yang cukup tinggi dibandingkan harga rata-rata di beberapa bulan sebelumnya.
Kenaikan ini disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk peningkatan biaya produksi dan distribusi.
Pergerakan harga pangan di Indonesia sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi cuaca, pasokan, distribusi, hingga permintaan pasar.
Misalnya, cuaca buruk yang terjadi di beberapa wilayah produsen cabai dapat mempengaruhi jumlah pasokan yang tersedia di pasar, sehingga menyebabkan fluktuasi harga.
Di sisi lain, biaya distribusi juga memainkan peran penting dalam menentukan harga di tingkat eceran.
Ketika biaya bahan bakar atau transportasi meningkat, harga komoditas juga cenderung ikut naik.
Hal ini terutama dirasakan pada komoditas yang harus diangkut dari wilayah produsen yang jauh ke pasar-pasar di kota-kota besar.
Permintaan yang tinggi juga menjadi faktor penting dalam mempengaruhi harga pangan.
Misalnya, pada saat musim liburan atau perayaan besar seperti Lebaran, harga beberapa komoditas pangan, terutama daging dan telur, cenderung naik karena lonjakan permintaan dari konsumen.
Pemerintah, melalui Badan Pangan Nasional dan berbagai instansi terkait, terus berupaya untuk menjaga stabilitas harga pangan di pasar.
Salah satu langkah yang diambil adalah melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), yang bertujuan untuk memastikan pasokan pangan tetap tersedia di pasar dan harga tetap stabil.