China, sebagai konsumen emas terbesar dunia, juga menunjukkan permintaan yang kuat untuk emas baik sebagai aset investasi maupun sebagai bahan baku industri perhiasan.
Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan daya beli yang meningkat di China diperkirakan akan terus mendukung permintaan emas dalam beberapa tahun mendatang.
Berdasarkan analisis Kar Yong Ang, harga emas diperkirakan akan terus menarik minat investor hingga tahun 2025.
Berbagai faktor bullish, seperti kebijakan moneter longgar, ketidakstabilan geopolitik, dan permintaan kuat dari negara-negara konsumen utama, akan mendukung kenaikan harga emas di pasar internasional.
“Jika situasi global tetap mendukung, harga emas bisa mencapai level 2.600 dolar AS per ounce dalam waktu dekat dan berpotensi untuk mencapai 3.000 dolar AS pada tahun 2025,” kata Kar Yong Ang.
Target harga ini mencerminkan prospek jangka panjang yang positif untuk emas, meskipun investor tetap perlu berhati-hati terhadap potensi volatilitas pasar dalam jangka pendek.
Meskipun prospek jangka panjang emas terlihat cerah, Kar Yong Ang juga mengingatkan para investor untuk waspada terhadap volatilitas pasar jangka pendek.
Salah satu faktor yang berpotensi memengaruhi harga emas adalah persaingan dengan aset kripto, terutama Bitcoin.
Aset digital ini semakin menarik minat investor, terutama di kalangan generasi muda, sebagai alternatif investasi.
Namun, pergerakan harga Bitcoin yang cenderung lebih volatil dibandingkan emas membuat logam mulia ini tetap dianggap sebagai aset yang lebih stabil.
“Hubungan antara emas dan Bitcoin terlihat jelas di bulan Agustus, ketika emas naik 2,2 persen sementara harga Bitcoin turun 8,5 persen,” tambahnya.
Meskipun Bitcoin menunjukkan potensi sebagai aset spekulatif, emas tetap menjadi pilihan utama bagi investor konservatif yang mencari kestabilan dalam portofolio mereka.
Dengan latar belakang ketidakpastian global dan kebijakan moneter yang longgar, emas diperkirakan akan terus menguat hingga tahun 2025.
Meskipun ada potensi koreksi jangka pendek, faktor-faktor fundamental seperti permintaan yang kuat dari negara konsumen utama, ketidakstabilan politik global, dan dukungan dari bank sentral akan menjadi pendorong utama kenaikan harga emas.
Namun, para investor harus tetap waspada terhadap potensi volatilitas pasar dan perkembangan aset alternatif seperti Bitcoin yang bisa memengaruhi dinamika harga emas di masa depan.