KORANPALPOS.COM - Analis broker Octa, Kar Yong Ang, memperkirakan harga emas akan terus mengalami peningkatan signifikan hingga tahun 2025, meskipun terjadi koreksi di pasar emas selama beberapa bulan terakhir.
Dalam analisisnya, ia menyatakan bahwa tren jangka panjang emas tetap positif, dan berbagai faktor fundamental global akan mendukung pergerakan harga emas menuju level yang lebih tinggi.
“Secara keseluruhan, kami melihat gambaran yang beragam. Emas tetap merupakan aset yang ‘patut dibeli’, namun faktor teknis menunjukkan adanya potensi koreksi jangka pendek,” ujar Kar Yong Ang.
BACA JUGA:Update ! Harga Emas Antam 12 September 2024 : Turun Rp2.000 Jadi Rp1,409 Juta per Gram
Meskipun sempat mengalami penurunan, pergerakan harga emas tetap kuat dengan mencatatkan rekor tertinggi pada bulan Agustus sebesar 2.531 dolar AS per ounce.
Salah satu faktor utama yang mendorong kenaikan harga emas adalah kebijakan moneter global yang longgar.
Bank sentral di berbagai negara, termasuk Federal Reserve Amerika Serikat (AS), diharapkan akan melonggarkan suku bunga secara bertahap dalam beberapa kuartal ke depan.
BACA JUGA:Update ! Harga Emas Antam 11 September 2024 : Melonjak Tajam Rp12.000 Menjadi Rp1.411 Juta per Gram
BACA JUGA:Update ! Harga Emas Antam 9 September 2024 : Merosot Rp7.000 Jadi Rp1,398 Juta per Gram
Kebijakan pelonggaran moneter ini akan menurunkan biaya peluang untuk memegang aset seperti emas, yang tidak memberikan hasil bunga, namun tetap menarik sebagai aset lindung nilai saat suku bunga rendah.
Penurunan suku bunga ini memberikan keuntungan bagi emas karena para investor cenderung memilih emas sebagai alternatif investasi.
Suku bunga yang lebih rendah juga meningkatkan biaya peluang untuk aset berbunga, yang pada akhirnya memberikan dorongan pada daya tarik emas.
BACA JUGA:Update ! Harga Emas Antam 7 September 2024 : Turun Rp9.000, Kini Menjadi Rp1,405 Juta per Gram