Dengan kedua sikap ini, hamba akan menjalani hidupnya dalam ibadah yang dibangun di atas dua pondasi utama: cinta yang sempurna (hubbun kamil) dan perendahan diri yang sempurna (zullun tam).
Kedua pondasi ini merupakan dasar dari ibadah yang sejati, di mana seorang hamba tidak akan pernah merasa puas dengan dirinya sendiri dan selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah.
BACA JUGA:Menjadi Manusia yang Bermanfaat bagi Orang Lain
Allah, dalam rahmat-Nya yang luas, memberikan tanda-tanda kebaikan bagi hamba-hamba-Nya yang dipilih. Mereka yang Allah kehendaki kebaikan akan merasa rendah diri, selalu memeriksa amalnya, dan senantiasa mengingat karunia-Nya.
Dengan kedua sikap ini, mereka akan terus mendekatkan diri kepada Allah, merasakan cinta dan perendahan diri yang sempurna di hadapan-Nya. Wallahu a'lam.