Di Muratara, peran komunitas lokal dalam mendukung program-program pengentasan kemiskinan sangat penting.
Masyarakat lokal perlu diberdayakan untuk berpartisipasi dalam program-program pembangunan yang ada, baik melalui pelatihan keterampilan, partisipasi dalam pembangunan infrastruktur, maupun peningkatan kualitas pendidikan di daerah tersebut.
Selain itu, penting juga adanya kolaborasi antara pemerintah daerah, sektor swasta, dan lembaga non-pemerintah dalam menciptakan program-program yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi masyarakat setempat.
Program-program yang berfokus pada pengembangan ekonomi lokal, peningkatan keterampilan, dan akses terhadap layanan dasar sangat diperlukan untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem di Muratara.
Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) menjadi salah satu wilayah di Sumatera Selatan yang masih menghadapi tantangan besar dalam hal kemiskinan ekstrem.
Dengan letak geografis yang tidak strategis dan keterbatasan infrastruktur, daerah ini menjadi salah satu penyumbang terbesar angka kemiskinan di provinsi tersebut.
Namun, melalui berbagai program percepatan pembangunan, peningkatan akses fasilitas dasar, serta kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat, diharapkan angka kemiskinan ekstrem di Muratara dapat ditekan dalam beberapa tahun mendatang.
Untuk diketahui, Data BPS mencatat distribusi jumlah penduduk miskin di kabupaten dan kota di Sumatera Selatan untuk tahun 2023.
Berikut adalah daftar kabupaten dan kota dengan jumlah penduduk miskin tertinggi hingga terendah:
1. Musi Rawas Utara - 18,26 persen
2. Lahat - 15,00 persen
3. Musi Banyuasin - 14,90 persen
4. Musi Rawas - 14,13 persen
5. Ogan Komering Ilir - 13,15 persen
6. Ogan Ilir - 13,28 persen
7. Lubuk Linggau - 12,65 persen