Disisi lain, p koenurunan harga BBM non-subsidi yang diumumkan oleh PT Pertamina Patra Niaga mulai 1 September 2024 disambut positif oleh warga Sumatera Selatan.
BACA JUGA:Sumatera Selatan Mantapkan Persiapan Hari UMKM Nasional
Harga Pertamax Turbo (RON 98) kini menjadi Rp 14.800 per liter, Pertamax (RON 92) Rp 13.250 per liter, Dexlite (CN 51) Rp 14.400 per liter, dan Pertamina Dex (CN 53) Rp 14.900 per liter di wilayah dengan PBBKB sebesar 7,5 persen.
Rina, seorang pebisnis dari Kota Palembang, mengungkapkan, dirinya sangat bersyukur dengan penurunan harga BBM non-subsidi ini.
"Ini tentu akan membantu mengurangi biaya operasional dan memberikan dampak positif bagi bisnis yang dilakoninya," ucapnya, Senin (2/9).
Rina juga berharap penurunan ini dapat diikuti dengan penyesuaian harga BBM subsidi, mengingat harga BBM subsidi seperti Pertalite masih cukup tinggi dan sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.
Sementara itu, Yudi, seorang pengendara sepeda motor yang juga dari Kota Palembang, mengatakan, penurunan harga BBM non-subsidi jelas terasa manfaatnya.
BACA JUGA:Melza Elen Setiadi Bangga Dekranasda Sumsel Ikut Pameran Kriyanusa 2024
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca BMKG 30 Agustus 2024 : Cuaca Berawan-Hujan di Kota-Kota Besar Indonesia !
"Tetapi saya berharap pemerintah juga dapat menurunkan harga BBM subsidi. Harga Pertalite yang tinggi sangat memberatkan bagi keluarga dengan pendapatan rendah," ujar dia.
Terpisah, Ade warga Kemuning Kota Palembang juga berharap agar penyesuaian harga BBM subsidi dapat dilakukan secara berkala untuk mengikuti fluktuasi harga minyak dunia dan nilai tukar rupiah, seperti yang dilakukan untuk BBM non-subsidi.
"Sebab penurunan harga BBM bersubsidi tentu akan memberikan bantuan langsung bagi masyarakat, terutama dalam mengatasi biaya transportasi yang semakin meningkat," tandasnya.
Tak hanya itu Ade juga berharap ada keseimbangan harga BBM bersubsidi sehingga warga masyarakat atau konsumen mempunyai pilihan-pilihan untuk menggunakan BBM.
"Sebab penurunan BBM non subsidi walau berdampak namun tidak langsung ke masyarakat yang masih memilih BBM bersubsidi. Sebab bagaimanapun penurunan harga BBM non subsidi masih tetap lebih mahal dibanding BBM subsidi," tukasnya.