BACA JUGA:Makna Safar dalam Islam: Antara Ujian dan Berkah
Jika kita menghabiskan waktu hanya untuk mengejar harta, status, atau teknologi tanpa mengingat Allah, maka kita akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh kebahagiaan sejati di akhirat.
Bukan berarti seorang muslim tidak boleh memanfaatkan dunia ini dan kemajuan teknologi di dalamnya. Namun, dunia ini seharusnya menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah. Allah Ta’ala berfirman,
قُلْ مَنْ حَرَّمَ زِينَةَ اللَّهِ الَّتِي أَخْرَجَ لِعِبَادِهِ وَالطَّيِّبَاتِ مِنَ الرِّزْقِ قُلْ هِيَ لِلَّذِينَ آمَنُوا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا خَالِصَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ
"Katakanlah, Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rizki yang baik? Katakanlah, Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat.”(QS.Al-A’raf [7]: 32)
Ayat ini menunjukkan bahwa segala kenikmatan dunia, seperti harta dan kemajuan teknologi, bukanlah sesuatu yang haram selama kita memanfaatkannya dengan niat yang benar, yaitu untuk menolong kita dalam ketaatan kepada Allah Ta'ala.
BACA JUGA:Mengapa Syirik Adalah Dosa Paling Besar dalam Islam: Penjelasan dan Bahayanya
BACA JUGA:Keberkahan Waktu Pagi: Mengapa Sebaiknya Tidak Tidur Setelah Shubuh?
Namun, jika kita menjadikan dunia sebagai tujuan akhir, dan melupakan kehidupan akhirat, kita akan termasuk dalam golongan orang yang merugi. Dalam QS. Ar-Ra’du [13]: 26, Allah berfirman:
اللَّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ وَفَرِحُوا بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا فِي الْآخِرَةِ إِلَّا مَتَاعٌ
"Allah meluaskan rizki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit)”.(QS. Ar-Ra’du [13]: 26)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa meskipun Allah memberikan kelapangan rizki kepada sebagian orang, hal itu bukanlah tujuan akhir. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang sementara jika dibandingkan dengan kehidupan akhirat.
BACA JUGA:Rahasia Ayat Kursi: Mengapa Membaca Ayat Ini Setelah Shalat Sangat Penting?
BACA JUGA:Peringatan Rasulullah: Tiga Kelompok yang Sholatnya Tidak Diterima
Dunia ini dicela bukan karena dunia itu sendiri, tetapi karena kesalahan kita dalam memanfaatkannya. Seperti pisau yang bisa digunakan untuk hal-hal yang bermanfaat, tetapi juga bisa digunakan untuk kejahatan, demikianlah perumpamaan dunia.
Dunia ini bisa menjadi ladang amal bagi kita untuk meraih surga, tetapi juga bisa menjadi jebakan yang membawa kita ke neraka jika kita tidak bijaksana dalam memanfaatkannya.