Kehilangan gol di awal pertandingan tentu mempengaruhi psikologi dan permainan timnas.
Garuda Nusantara berusaha keras untuk merespons dengan menyerang pertahanan Thailand.
Peluang pertama Indonesia hadir melalui Marselinus Ama Ola, namun tembakannya masih bisa diamankan dengan mudah oleh kiper Thailand, Anut Samran.
BACA JUGA:Ekspresi Kekecewaan Mendalam, Argentina U-20 Terpukul Setelah Kalah dari Indonesia
BACA JUGA:Jadwal Timnas U-20 di Turnamen Seoul Earth On Us Cup 2024: Tantangan Besar Menuju Prestasi
Memasuki babak kedua, Indonesia menunjukkan performa yang lebih hidup.
Pada menit ke-51, Iqbal Gwijangge memiliki kesempatan emas untuk menyamakan kedudukan.
Sayangnya, tendangannya di depan gawang masih meleset dan tidak tepat sasaran.
Beberapa menit kemudian, Camara Ousmane Maiket yang baru saja masuk sebagai pemain pengganti, mendapatkan peluang.
Ia terlibat dalam duel satu lawan satu dengan bek Thailand dan berhasil melakukan cut inside. Namun, tendangannya masih melambung tinggi di atas mistar gawang.
Saat Indonesia terus-menerus menekan pertahanan Thailand, tim Garuda justru kebobolan untuk kedua kalinya pada menit-menit akhir pertandingan.
Ratthaphum Phankhechon melakukan tusukan dari garis tengah yang sempat dipatahkan oleh tekel Muhammad Alfahrezi Buffon.
Namun, Ratthaphum berhasil bangkit dan menembakkan bola masuk ke gawang yang sudah kosong.
Gol ini menimbulkan kontroversi karena terjadi setelah Ratthaphum mendapatkan bola dari pemain Indonesia yang tidak bisa mengontrol bola dengan baik karena laju bola yang terhalang oleh wasit.
Protes dari pemain Indonesia atas keputusan wasit tidak membuahkan hasil, dan gol tersebut tetap disahkan, membuat skor menjadi 0-2.
Usai pertandingan, pelatih Indra Sjafri mengungkapkan kekecewaannya atas hasil pertandingan dan beberapa keputusan yang dianggap tidak menguntungkan timnya.