KORANPALPOS.COM- Kekalahan Timnas Argentina U-20 dari Indonesia U-20 dengan skor 1-2 di Seoul Earth On Us Cup 2024,Rabu (28/8/2024) siang WIB. Kekalahan memberikan pukulan berat bagi skuad Albiceleste. Para pemain Argentina terlihat sangat terpukul usai pertandingan, menunjukkan ekspresi kekecewaan yang mendalam.
Anak asuh Claudio Oscar Gugnali bahkan menunjukkan reaksi emosional yang mencerminkan rasa frustrasi mereka. Usai laga berakhir, Mirko Juarez Gemlich dan rekan-rekannya segera meninggalkan lapangan tanpa bersalaman dengan pemain Indonesia, mencerminkan betapa kecewanya mereka.
Pertandingan itu sendiri berakhir dengan tensi tinggi. Pada menit ke-95, salah satu official Argentina bahkan mendapat kartu merah dari wasit karena memprotes keputusan dengan terlalu keras.
Bagi Argentina, kekalahan dari tim yang dianggap non unggulan seperti Indonesia menjadi tamparan keras yang tak terduga.
BACA JUGA:Tren Kemenangan Barcelona Berlanjut
BACA JUGA:Indonesia Hajar Argentina 2-1 : Kebangkitan Garuda Muda di Korea Selatan !
Jalannya Pertandingan
Pertandingan yang digelar di Mokdong Stadium ini sejak awal telah menunjukkan intensitas tinggi. Timnas Argentina U-20, yang dilatih oleh Claudio Oscar Gugnali, langsung mendominasi permainan sejak menit-menit awal.
Tekanan kuat dari pemain Argentina membuat Indonesia harus bertahan dengan rapat dan sesekali melakukan serangan balik.
Dominasi Argentina akhirnya membuahkan hasil pada menit ke-18. Rodrigo Ezequiel Stocco, pemain sayap Argentina, berhasil mengirim umpan silang yang tepat ke tengah kotak penalti Indonesia.
Mirko Juarez Gemlich, striker andalan Argentina, dengan tenang menanduk bola dan membuat kiper Indonesia tak berdaya. Gol ini membuat Argentina unggul 1-0 dan semakin percaya diri untuk mengontrol jalannya laga.
BACA JUGA:Tren Kemenangan Barcelona Berlanjut
BACA JUGA:Indonesia Hajar Argentina 2-1 : Kebangkitan Garuda Muda di Korea Selatan !
Namun, ketertinggalan ini tidak membuat Timnas Indonesia U-20 patah semangat. Di bawah arahan pelatih Indra Sjafri, Tim Garuda Muda perlahan mulai menemukan ritme permainannya.
Mereka meningkatkan intensitas serangan dan mulai mendominasi penguasaan bola, meskipun masih sulit menembus pertahanan Argentina.