KORANPALPOS.COM - Segmen sedan di Indonesia tampaknya sedang menghadapi tantangan yang cukup signifikan.
Ini bukan hanya masalah bagi produsen lokal, tetapi juga bagi merek global seperti Toyota, yang telah memperkenalkan generasi kelima dari Toyota Prius Hybrid.
Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy, mengungkapkan bahwa penerimaan pasar terhadap Toyota Prius Hybrid generasi terbaru ini kurang menggembirakan, yang mana hal ini sebagian besar disebabkan oleh segmen sedan yang dianggap tidak terlalu agresif.
BACA JUGA:Kiat Beli Mobil Listrik Agar Tidak Salah Pilih : Panduan Lengkap untuk Konsumen !
BACA JUGA:Ingin Mesin Kendaraan Awet ? Ini Alasan Mengapa Ganti Oli Rutin Wajib Dilakukan !
Dalam konteks industri otomotif Indonesia, sedan tidak lagi menjadi pilihan utama bagi konsumen.
Banyak faktor yang berkontribusi terhadap fenomena ini, termasuk preferensi pasar yang lebih condong ke SUV dan MPV, yang menawarkan ruang lebih luas dan kenyamanan yang lebih baik untuk perjalanan jarak jauh maupun dalam kota.
Sedan, yang dulu menjadi simbol status dan gaya hidup, kini harus bersaing dengan kendaraan yang menawarkan lebih banyak utilitas dan fleksibilitas.
BACA JUGA: Wuling Cloud EV: Kombinasi Desain Kabin Nyaman dan Fitur Modern, Harga 300 Jutaan !
Anton Jimmi Suwandy menyatakan bahwa pasar sedan di Indonesia memang mengalami stagnasi.
Dalam satu bulan sejak diluncurkan, Toyota Prius Hybrid generasi kelima hanya mencatatkan pemesanan di bawah 10 unit.
"Ini segmen yang cukup limited, sedan juga marketnya tidak terlalu besar. Jadi kalau ditanya berapa indennya, berapa SPK-nya, so far baru enam unit," kata Anton Jimmi Suwandy.