Seorang imam memiliki tanggung jawab besar dalam memimpin sholat berjamaah. Selain memahami ilmu agama, seorang imam harus memiliki akhlak yang baik sehingga ia dapat dicintai dan dihormati oleh jamaahnya.
Ketika seorang imam tidak disukai atau bahkan dibenci oleh kaum yang dipimpinnya, maka ada masalah serius dalam hubungan mereka.
etidakharmonisan ini bisa jadi disebabkan oleh sifat sombong, ketidakadilan, atau sikap yang tidak pantas dari sang imam.
Akibatnya, sholat yang dipimpin oleh imam tersebut tidak akan diterima oleh Allah. Oleh karena itu, penting bagi seorang imam untuk selalu introspeksi diri dan berusaha membangun hubungan baik dengan jamaahnya agar sholat yang ia pimpin mendapatkan ridha Allah SWT.
BACA JUGA:Sehat Lebih Berharga dari Kekayaan: Hikmah dari Hadis Nabi
BACA JUGA:Rezeki Sudah Ditakar, Tak Akan Pernah Tertukar: Menjemput yang Halal dan Berkah
2. Istri yang Tidur Sementara Suaminya Marah
Dalam rumah tangga, hubungan antara suami dan istri harus dibangun di atas dasar kasih sayang, saling pengertian, dan keharmonisan. Namun, ada kalanya permasalahan muncul yang menyebabkan salah satu pihak merasa kecewa atau marah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan bahwa sholat seorang istri tidak akan diterima jika ia tidur dalam keadaan suaminya marah kepadanya.
Hal ini menekankan pentingnya seorang istri untuk selalu berusaha mencari keridhaan suami, terutama sebelum tidur.
Jika terjadi permasalahan, alangkah baiknya diselesaikan dengan segera agar tidak menimbulkan kemarahan yang berkepanjangan, yang dapat berdampak pada tidak diterimanya amalan sholat.
BACA JUGA:Kesabaran dalam Berdoa: Kunci Mendapatkan Balasan Terbaik dari Allah Ta’ala
3. Dua Saudara yang Saling Mendiamkan
Islam sangat menekankan pentingnya menjaga hubungan baik antara sesama muslim, terutama di antara saudara. Ketika dua orang saudara, baik itu saudara kandung maupun saudara seiman, saling mendiamkan atau memutuskan hubungan karena suatu masalah, maka sholat mereka tidak akan diterima oleh Allah.
Dalil yang menguatkan hal ini adalah hadits yang termaktub dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,