KORANPALPOS.COM- Dalam kehidupan sehari-hari, sering kali kita merasakan ketidakpuasan terhadap apa yang kita miliki. Perasaan ini bisa muncul dari hasad, iri, atau dengki terhadap orang lain yang tampaknya memiliki lebih banyak atau lebih baik dari kita.
Namun, perasaan-perasaan ini sebenarnya merupakan cerminan dari kurangnya iman kita terhadap takdir yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Memahami dan menerima takdir adalah kunci untuk hidup dalam kedamaian dan kebahagiaan, karena rezeki kita takkan pernah tertukar dengan rezeki orang lain.
Rezeki Adalah Bagian dari Takdir Ilahi
Rezeki adalah bagian dari takdir yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Ini berarti bahwa apa yang kita miliki saat ini adalah yang terbaik untuk kita. Dalam pandangan Islam, setiap manusia telah ditetapkan rezekinya, dan rezeki tersebut tidak akan pernah tertukar dengan rezeki orang lain.
Misalnya, jika kita memiliki kendaraan yang biasa-biasa saja sementara tetangga memiliki kendaraan yang lebih baik, itu tidak berarti rezeki kita kurang. Begitu pula, jika kita tinggal di rumah sederhana sementara tetangga memiliki rumah megah, itu tetap tidak berarti rezeki kita tertukar.
BACA JUGA:Sehat Lebih Berharga dari Kekayaan: Hikmah dari Hadis Nabi
BACA JUGA:Kesabaran dalam Berdoa: Kunci Mendapatkan Balasan Terbaik dari Allah Ta’ala
Rezeki kita sudah ditakar oleh Allah SWT dan tidak akan tertukar dengan rezeki orang lain. Oleh karena itu, yang kita miliki saat ini adalah yang paling sesuai dengan kebutuhan kita. Ini adalah salah satu bentuk keadilan Allah SWT dalam memberikan rezeki kepada hamba-hamba-Nya. Sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur'an:
إِنَّ رَبَّكَ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقْدِرُ إِنَّهُ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيرًا بَصِيرًا
“Sesungguhnya Tuhanmu melapangkan rezeki kepada siapa yang Dia kehendaki dan menyempitkannya; Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.” (QS. Al-Isra': 30)
Keberkahan dalam Meninggalkan yang Haram
Sering kali, kita dihadapkan pada pilihan untuk menerima atau menolak sesuatu yang mungkin haram. Misalnya, menolak orderan yang berkaitan dengan perayaan yang tidak sesuai dengan keyakinan kita. Mungkin ada ketakutan bahwa dengan menolak, rezeki kita akan berkurang atau bahkan hilang.
Namun, keyakinan ini adalah keliru. Rezeki kita tidak akan tertukar hanya karena kita menolak sesuatu yang haram. Sebaliknya, dengan menolak yang haram dan berusaha mencari yang halal, Allah SWT akan menambahkan keberkahan dalam rezeki kita.
BACA JUGA:Menjaga Harmoni Rumah Tangga: Ketaatan Istri dan Hak Suami dalam Perspektif Islam